Ridho Qodratulloh, 0715021076 (2015) Pengaruh Variasi Panjang Serat Terhadap Kekuatan Bending Komposit Epoxy Berpenguat Serat Ijuk (Arenga Pinnata Merr). Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (291Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (273Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (302Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (231Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (33Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (40Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (405Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (635Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (817Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (16Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Perkembangan industri komposit di Indonesia dengan mencari bahan komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan komposit di Indonesia yang semakin besar. Selama ini perkembangan komposit di Indonesia masih menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui kembali yang berasal dari galian bumi. Untuk itu perlu dikembangkan bahan baku material penguat komposit yang ramah lingkungan, seperti serat alam. Saat ini banyak penelitian tentang komposit yang menggunakan serat alam sebagai bahan pengisinya, salah satunya adalah komposit berpenguat serat ijuk karena harganya relatif lebih murah dibandingkan serat sintetis. Serat ijuk diberikan perlakuan NaOH 5% selama 2 jam. Kemudian dipotong menjadi tiga variasi, yaitu 10 mm, 20 mm dan 30 mm kemudian ketiga variasi disusun secara random pada cetakan dan dicampur dengan resin epoxy menggunakan mesin vacuum hingga cetakkan penuh. Spesimen yang telah mengeras, dibentuk sesuai dengan ASTM D790-03 kemudian spesimen siap untuk diuji bending. Dari hasil pengujian dan analisa, didapatkan bahwa nilai kekuatan bending komposit panjang serat 30 mm sebesar 67.740 MPa lebih tinggi dibandingkan dengan serat 20 mm sebesar 51.656 MPa dan serat 10 mm sebesar 40.019 MPa. Sehingga diketahui bahwa semakin panjang serat maka semakin tinggi kekuatan bendingnya hal ini dikarenakan panjang kritis serat yang masih mampu menahan perpatahan. Hasil pengamatan perpatahan menggunakan SEM menunjukkan bahwa semakin panjang serat, maka semakin sedikit permukaan patahan yang mengalami fiber pull-out. Hasil kekuatan bending yang didapat belum optimum dikarenakan masih adanya void yang terdapat pada spesimen. Kata kunci : komposit, resin epoxy, serat ijuk, NaOH 5%, random, kekuatan bending, SEM, void. Abstract Composite industrial devolepment in Indonesia must be enhanced, to support growing demand for composite in Indonesia. All this time composite development in Indonesia still using not renewable natural resource. For that it need to developed raw material environtment friendly composite reinforcement, such as natural fiber. Currently has a lot of composites research using natural fiber as a filler, which of one is sugar palm fiber composite because relatively cheap price more than synthetic fiber. Sugar palm fiber given by NaOH 5% treatment during two hours. And than cutting to three variation, spesitically 10 mm, 20 mm, 30 mm and than three variation prepared random orientation in the mold and the mixed epoxy resin using vacuum machine to full on mold. The specimens which have been hardened, estabilished in accordance with ASTM D790-03 then its ready to be bending test. The result of the test and analysis, avalaible value of bending strength long fiber composite 30 mm is 67.740 MPa is higher than fiber 20 mm 51.656 MPa and 10 mm fiber 40.019 MPa. So that if the fiber getting longer than bending strength is higher this is because the critical length of fiber that is capable of holding the fracture. Observation of the fracture on SEM was found that the length of the fiber fracture surface the less experienced fiber pull-out. Bending strength results obtained not optimum due to the persistence of the voids contained in the specimen. Keywords : composite, epoxy resin, sugar palm fiber, NaOH 5%, random, bending strength, SEM, void.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Teknik mesin dan mesin > Teknik mesin dan mesin |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | 8485177 . Digilib |
Date Deposited: | 27 Feb 2015 03:22 |
Terakhir diubah: | 27 Feb 2015 03:22 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/7442 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |