IMPLEMENTASI HUKUM ISBAT NIKAH SEBAGAI SOLUSI MENGAJUKAN GUGAT CERAI DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG KARANG

RESTI , OCTARIA (2023) IMPLEMENTASI HUKUM ISBAT NIKAH SEBAGAI SOLUSI MENGAJUKAN GUGAT CERAI DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG KARANG. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (148Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1481Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1307Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pencatatan pernikahan perlu guna terwujudnya keteraturan, serta menjamin legalitas identitas hukum , dalam hal ini adalah suami-istri dan juga anak-anak nya. Dalam kenyataannya sampai saat ini perkawinan yang tidak dicatatkan sebab kurangnya pengetahuan seseorang betapa pentingnya mencatatkan pernikahan dan akibat yang akan timbul setelahnya, terlebih beberapa pasangan mengajukan permohonan isbat nikah ke Pengadilan Agama isbat nikah dibarengi dengan gugatan perceraiannya, atau yang sering dikenal dengan istilah Kumulasi gugatan. Maka fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui solusi dari perkawinan yang tidak tercatat menjadi tercatatkan dan bagaimana prosedur pemeriksaan isbat nikah sebagai solusi Cerai Gugat pada putusan No.2164 /Pdt.G/2022/PA.Tnk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif empiris dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, bahwasanya pemohon dalam mengajukan permohonan isbat serta cerai gugat ke Pengadilan Agama Tanjung Karang dikarenakan pernikaannya belum legal secara hukum dan sebagai solusi ingin mengurus perceraiannya. Majelis hakim dalam mengabulkan permohonan isbat nikah guna perceraian sudah sesuai dengan perspektif hukum islam dan hukum positif. Kata kunci: Perkawinan, Isbat, perceraian. Registration of marriages is necessary in order to realize regularity, as well as guarantee the legality of legal identity, in this case husband and wife and also their children. In reality, until now marriages have not been registered because of a person's lack of knowledge of how important it is to register marriages and the consequences that will arise afterward, moreover some couples submit applications for marriage certificates to the Religious Courts for marriage approval accompanied by their divorce lawsuits, or what is often known as cumulative lawsuits. So the focus of this research is to find out the solution from an unregistered marriage to being registered and what is the procedure for examining marriage certificates as a solution for divorce in lawsuit in decision No.2164/Pdt.G/2022/PA.Tnk. The method used in this research is empirical normative with descriptive research type. The problem approach used is qualitative. Data collection is done by direct observation, interviews, and documentation. The results of this study, that the applicant in submitting a request for approval and divorce was sued to the Tanjung Karang Religious Court because the marriage was not yet legal and as a solution he wanted to take care of the divorce. The panel of judges in granting the application for marriage certificate for divorce is in accordance with the perspective of Islamic law and positive law. Keywords: Marriage, Isbat, divorce.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2301731968 . Digilib
Date Deposited: 11 Aug 2023 06:33
Terakhir diubah: 11 Aug 2023 06:33
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74530

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir