TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2023/PN Gdt)

Gita, Lestari (2023) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2023/PN Gdt). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (37Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1295Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (1205Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Anak merupakan bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dimasa mendatang. Saat ini telah marak terjadi kejahatan terhadap anak, salah satunya adalah tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak terhadap anak. Contoh perkara persetubuhan yang dilakukan oleh anak terhadap anak yaitu perkara nomor 5/Pid.Sus-Anak/023/PN Gdt yang terjadi di Kabupaten Pesawaran. Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini meliputi, Bagaimanakah pengaturan hukum tentang tindak pidana persetubuhan dalam perkara pidana nomor 5/Pid.Sus-Anak/2023/PN Gdt? Dan Bagaimanakah pertimbangan majelis hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap tindak pidana tersebut? Metode penelitian ini dilakukan yang dilakukan oleh anak terhadap anak dalam menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yurudis empiris. Prosedur pengumpulan data dalam penulisan penelitian ini dengan cara studi kepustakaan dan lapangan, serta opini dari penegak hukum terkait. Hasil penelitian dan pembahasan memperlihatkan kesimpulan bahwa Pengaturan hukum pada tindak pidana persetubuhan dalam perkara putusan nomor 5/Pid.Sus.Anak/2023/PN Gdt pada Unsur dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, masih memiliki ketidakjelasan. Pasal 81 Ayat (2) tidak memberikan definisi yang jelas terkait unsur ini, sehingga interpretasinya menjadi sulit. Hal ini dapat menciptakan kerancuan dalam pemahaman dan mengesankan bahwa pelaku persetubuhan harus memenuhi unsur tersebut. Serta pertimbangan hakim putusan ini terlihat cenderung diskriminatif atau berat sebelah, kurang mencerminkan keadilan, dan tidak selaras dengan asas dan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 2 UU No. 23 Tahun 2002. Kata Kunci: Tindak Pidana, Persetubuhan, Anak.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2308626647 . Digilib
Date Deposited: 05 Oct 2023 07:55
Terakhir diubah: 05 Oct 2023 07:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76115

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir