ANALISIS FRAMING TENTANG HAK PEREMPUAN DAN PSK DALAM FILM BOLLYWOOD DAN INDONESIA

KEZIA , VERONICA CORNE (2023) ANALISIS FRAMING TENTANG HAK PEREMPUAN DAN PSK DALAM FILM BOLLYWOOD DAN INDONESIA. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (98Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (8Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4043Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Film adalah media komunikasi massa yang memiliki sentuhan karya seni yang unik dalam menyampaikan pesan secara singkat dengan sifat audio-visualnya kepada audiens yang menonton. Sudah banyak film-film saat ini yang mengangkat berbagai isu sosial yang ada di masing-masing negara, termasuk tentang perempuan contohnya seperti film India Gangubai Kathiawadi dan film Indonesia Jamila dan Sang Presiden. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pembingkaian konstruksi pada film Gangubai Kathiawadi dan Jamila dan Sang Presiden terkait isu yang sama yakni tentang hak perempuan dan PSK berdasarkan sumber data dokumentasi yang didapat melalui kedua film kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis framing William A. Gamson dan Andre Modigliani. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa film India Gangubai Kathiawadi membingkai isu tentang hak perempuan dan PSK secara positif karena pengaruh feminisme yang kuat. Hal tersebut ditampilkan melalui tokoh utamanya sebagai perempuan korban yang memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan PSK ditengah sistem patriarki di India, hingga akhirnya mendapat dukungan dari berbagai pihak dan berhasil menjadi sosok perempuan yang dimenangkan. Sedangkan dalam film Indonesia Jamila dan Sang Presiden membingkai hal serupa dengan menampilkannya secara negatif terutama terhadap perempuan korban tanpa memandang usia. Tokoh utama sebagai perempuan korban serta perempuan lainnya kerap mendapatkan kekerasan serta ketidakadilan hak dalam kebanyakan aspek, hingga akhirnya digambarkan sebagai sosok yang lemah karena minimnya dukungan akan kesetaraan hak asasi bagi mereka. Pada akhirnya peneliti menemukan adanya perbedaan pembingkaian isu yang sama terhadap kedua film dalam penelitian ini. Kata Kunci: Analisis Framing, Film, Faminisme, Hak perempuan dan PSK. Film is a mass communication medium that has a unique artistic touch in conveying messages briefly with its audio-visual characteristic to the audience who watch it. There are lots of film that raise various issues in each country, including about women, such as Indian film Gangubai Kathiawadi and Indonesian film Jamila dan Sang Presiden. This study aims to determine the difference framing construction from Gangubai Kathiawadi film and Jamila dan Sang Presiden film about the same issue namely women’s right and prostitute based on documentation data source obtained through two films then analyzed using William A. Gamson and Andre Modigliani framing analysis method. This study uses a qualitative research type with a descriptive approach. Based on the result of the study found that Indian film Gangubai Kathiawadi frame the issue of women’s right and prostitutes positively due to the strong influence of feminism. This shown through the main character as a female victim fights for equal rights for women and prostitutes amidst the patriarchal system in India, until she finally receiving so much support from various parties and succeeding in becoming a victorious female figure. Meanwhile in the Indonesian film Jamila dan Sang Presiden, a similar thing was frame by presenting it on the negative side, especially for female victims, regardless of age. The main character and other womens, usually got much experience of violence and injustice for their rights in many aspects, until they are ultimately depicted as a weak figures because of the lack of support of equal human rights for them too. In the end, the researcher found that there were differences in the framing of the same issue from the two films in this study. Keywords: Framing Analysis, Film, Feminism, Women’s right and Prostitute.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 2308838705 . Digilib
Date Deposited: 14 Nov 2023 02:09
Terakhir diubah: 14 Nov 2023 02:09
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/76873

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir