Henni Oktavia, Maharani (2025) ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INFLASI DI ASIA TAHUN 2018-2023. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - Skripsi Henni Oktavia Maharani.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN- Henni Oktavia Maharani.pdf Restricted to Hanya staf Download (993Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN DAN LAMPIRAN- Henni Oktavia Maharani.pdf Download (907Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini menganalisis dampak pengeluaran pemerintah dan suku bunga terhadap inflasi di Asia dari tahun 2018 hingga 2023. Dengan menggunakan data panel dari 31 negara Asia, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini mendeteksi bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh negatif yang signifikan secara statistik terhadap inflasi. Di sisi lain, suku bunga memiliki pengaruh positif terhadap inflasi, dimana kenaikan suku bunga mendorong peningkatan inflasi. Hal ini terutama disebabkan oleh pemulihan ekonomi pasca-COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah dan suku bunga secara bersama-sama mempengaruhi inflasi, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya kebijakan fiskal yang efektif dan komunikasi yang jelas dari bank sentral terkait penyesuaian suku bunga. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah memprioritaskan pengeluaran yang efisien, sementara bank sentral harus meningkatkan transparansi dalam keputusan-keputusan kebijakan moneter mereka. Selain itu, disarankan agar penelitian mendatang memperluas cakupan data dan periode analisis untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai hubungan antara kebijakan fiskal dan moneter dan inflasi di Asia. This study analyzes the impact of government expenditure and interest rates on inflation in Asia from 2018 to 2023. Using panel data from 31 Asian countries, this study employs quantitative methods with descriptive analysis. This study detects that government expenditure has a statistically significant negative effect on inflation. On the other hand, interest rates have a positive influence on inflation, where an increase in interest rates leads to an increase in inflation. This is mainly due to the post-COVID-19 economic recovery and the Russia-Ukraine conflict. This study also shows that government expenditure and interest rates jointly affect inflation, with a 95% confidence level. The results highlight the importance of effective fiscal policy and clear communication from the central bank regarding interest rate adjustments. The study recommends that the government should prioritize efficient spending, while the central bank should increase transparency in their monetary policy decisions. In addition, it is suggested that future studies expand the data coverage and period of analysis to gain deeper insights into the relationship between fiscal and monetary policy and inflation in Asia.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi 300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi > 336 Keuangan publik |
Program Studi: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan |
Pengguna Deposit: | 2308545531 . Digilib |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 07:12 |
Terakhir diubah: | 07 Feb 2025 07:12 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/82039 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |