KRISTIAN , LUDOVIKUS MARBUN (2024) TRADISI PUASA NGROWOT SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER PENGHAYAT PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA CABANG KABUPATEN PRINGSEWU. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - Kristian Ludovikus Marbun.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL_signed - Kristian Ludovikus Marbun.pdf Restricted to Hanya staf Download (3056Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PAMBAHASAN_signed - Kristian Ludovikus Marbun.pdf Download (959Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masyarakat penghayat yang berdomisili di Kabupaten Pringsewu memiliki satu tradisi yang disebut dengan Tradisi Puasa Ngrowot. Tradisi Puasa Ngrowot menjadi laku tirakat yang masih dilaksanakan oleh masyarakat penghayat sejak Tahun 1957 hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pembentukan nilai karakter Penghayat Paguyuban Budaya Bangsa Cabang Kabupaten Pringsewu melalui Tradisi Puasa Ngrowot dalam Orientasi Nilai Budaya Manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan penyajian data (data display), reduksi data (data reduction), verifikasi data (data verification), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Ngrowot merupakan laku tirakat berupa puasa yang dijalankan selama 30 hari 30 malam dan tidak memperbolehkan mengonsumsi nasi, selain makanan yang berbahan umbi-umbian, buah-buahan, maupun sayuran. Hal ini bermakna bahwa Tradisi Puasa Ngrowot merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan, mengendalikan hawa nafsu, media pembersihan diri, dan menjaga kesehatan. Selain itu, puasa ini memuat nilai penting yang terdiri dari nilai spiritual sebagai cara mendekatkan diri pada Tuhan melalui laku tirakat, nilai sosial berupa kontribusi kepada sesama dalam kehidupan, dan nilai kepasrahan pada Tuhan berupa menerima segala kondisi tanpa memaksakan kehendak pribadi dengan tetap menaruh harapan pada-Nya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Tradisi Puasa Ngrowot dapat membentuk nilai karakter penghayat Paguyuban Budaya Bangsa Cabang Kabupaten Pringsewu berupa religius, berpikir positif, tanggung jawab, disiplin, mandiri, gotong royong, integritas, sopan santun, toleransi, dan ikhlas. Kata Kunci: Tradisi Puasa Ngrowot, Pembentukan Karakter, Paguyuban Budaya Bangsa Cabang Kabupaten Pringsewu The devout community who live in Pringsewu Regency have a tradition called the Ngrowot Fasting Tradition. The Ngrowot Fasting Tradition has become a practice of penance that is still carried out by the community since 1957 until now. The aim of this research is to find out about the formation of character values of the Pringsewu Regency Branch of the Community of National Culture through the Ngrowot Fasting Tradition in Human Cultural Values Orientation. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation techniques. Data analysis techniques use data display, data reduction, data verification, and conclusion drawing. The research results show that the Ngrowot Tradition is a penance practice in the form of fasting that is carried out for 30 days and 30 nights and does not allow consuming rice, apart from foods made from tubers, fruit or vegetables. This means that the Ngrowot Fasting Tradition is a form of gratitude to God, controlling lust, a means of self-cleaning, and maintaining health. Apart from that, this fasting contains important values consisting of spiritual values as a way to get closer to God through the practice of penance, social values in the form of contributing to others in life, and the value of surrender to God in the form of accepting all conditions without imposing personal will while still placing hope in God. The conclusion of this research is that the Ngrowot Fasting Tradition can shape the character values of the Pringsewu Regency Branch National Cultural Association in the form of religiousness, positive thinking, responsibility, discipline, independence, mutual cooperation, integrity, courtesy, tolerance, and sincerity. Keywords: Ngrowot Fasting Tradition, Character Formation, National Cultural Association Pringsewu Regency Branch
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 900 Sejarah dan Geografi |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 12 Feb 2025 14:43 |
Terakhir diubah: | 12 Feb 2025 14:43 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/83417 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |