ANALISIS SEMIOTIKA GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL DALAM DRAMA KOREA IT’S OKAY TO NOT BE OKAY

Ersa , Nurulhazima (2024) ANALISIS SEMIOTIKA GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL DALAM DRAMA KOREA IT’S OKAY TO NOT BE OKAY. ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - Ersa Nurulhazima.pdf

Download (1761Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Ersa Nurulhazima.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1758Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN -Ersa Nurulhazima.pdf

Download (1759Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Meningkatnya jumlah pengguna internet memunculkan berbagai inovasi baru salah satunya platform yang menyediakan layanan streaming film yang sering kali disebut video on demand (VoD). Banyak jenis film ataupun serial yang dapat di tonton dalam layanan VoD, salah satunya serial drama dari Korea Selatan. Drama It’s Okay To Not Be Okay merupakan drama yang ditayangkan pada tahun 2020, menceritakan tentang gangguan mental dan trauma yang dialami oleh para tokohnya. Melalui penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan gangguan kepribadian antisosial melalui tanda-tanda sinematografi pada karakter Ko Moon Young. Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan teori semiotika model Roland Barthes untuk memunculkan makna yang ada dalam drama. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan dari penelitian ini ialah melalui pencahayaan dan warna-warna gelap, Moon Young digambarkan sebagai individu yang misterius dan terasing, mencerminkan isolasi yang seringkali terkait dengan gangguan kepribadian ini. Komposisi visual yang rumit dan sudut kamera yang digunakan menggambarkan ketidakstabilan emosional, sementara objek-objek simbolis seperti pena dan benda tajam menyoroti sifat yang tidak stabil dan tidak terduga. Ekspresi wajah yang dingin dan tanpa emosi memperkuat kesan kurangnya empati dan koneksi emosional dengan orang lain, yang merupakan ciri khas dari gangguan kepribadian antisosial. Kata kunci: Gangguan Kepribadian Antisosial, Serial Drama, Semiotika Roland Barthes, New Media The increasing number of internet users has led to various new innovations, one of which is a platform that provides movie streaming services, often called video on demand (VoD). Many types of movies or series can be watched in VoD services, one of which is a drama series from South Korea. It's Okay To Not Be Okay is a drama that released in 2020, which tells the story of mental disorders and trauma experienced by the characters. Through this research, the researcher aims to describe antisocial personality disorder through cinematographic signs on Ko Moon Young's character. In conducting the analysis, the researcher used the semiotic theory of Roland Barthes model to bring out the meaning in the drama. The research results that can be concluded from this study are that through lighting and dark colors, Moon Young is portrayed as a mysterious and alienated individual, reflecting the isolation often associated with this personality disorder. The complex visual composition and camera angles used depict emotional instability, while symbolic objects such as pens and sharp objects highlight an unstable and unpredictable nature. The cold and emotionless facial expressions reinforce the impression of a lack of empathy and emotional connection with others, which is a hallmark of antisocial personality disorder. Keywords: Antisocial Personality Disorder, Drama Series, Roland Barthes Semiotics, New Media

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 19 Feb 2025 01:25
Terakhir diubah: 19 Feb 2025 01:25
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84432

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir