STRATEGI INDONESIA DALAM MEMENGARUHI KEBIJAKAN FIJI TERHADAP INTERNASIONALISASI ISU PAPUA, 2015–2024

BARANTIS PUTRA, M. SCZASIMBI (2025) STRATEGI INDONESIA DALAM MEMENGARUHI KEBIJAKAN FIJI TERHADAP INTERNASIONALISASI ISU PAPUA, 2015–2024. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (359Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (16Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3880Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Isu Papua telah menjadi tantangan diplomatik bagi Indonesia sejak 1962, terutama karena dukungan negara-negara Pasifik Selatan terhadap gerakan separatis. Di tengah dinamika ini, Fiji menunjukkan kebijakan luar negeri yang mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua. Meskipun negara-negara Pasifik Selatan lainnya memiliki kedekatan budaya dengan Papua, Fiji memainkan peran strategis sebagai pusat dan "big brother" di kawasan Pasifik, yang berpengaruh dalam membentuk kebijakan regional terkait isu ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Indonesia dalam memengaruhi kebijakan Fiji terkait Papua pada 2015–2024. Untuk menganalisis strategi dan dinamika persoalan Papua, peneliti menggunakan teori soft power dan konsep internasionalisasi sebagai alat analisis. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat Pemerintah Indonesia serta analisis laporan kinerja, dokumen resmi, artikel jurnal, dan publikasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Indonesia dalam memengaruhi kebijakan Fiji terhadap internasionalisasi isu Papua pada 2015–2024 berfokus pada kebijakan "Pacific Elevation" untuk memperkuat posisi di kawasan Pasifik Selatan. Indonesia menerapkan strategi soft power melalui diplomasi budaya, nilai politik, dan kebijakan luar negeri. Strategi ini sejalan dengan kebijakan luar negeri Fiji, yaitu "Look North" dan "Friends to All" yang memungkinkan Fiji menjalin hubungan erat dengan Indonesia. Dukungan Fiji terlihat dari penolakan isu Papua di MSG dan PIF, serta pengakuan Indonesia sebagai associate member di MSG. Kata Kunci: Indonesia, soft power, diplomasi, kebijakan luar negeri, Fiji, internasionalisasi, Papua. The Papua Issue has been a diplomatic challenge for Indonesia since 1962, particularly due to the support from South Pacific countries for the separatist movement. Amidst this dynamic, Fiji has demonstrated a foreign policy stance in support of Indonesia's sovereignty over Papua. While other South Pacific countries have cultural ties with Papua, Fiji plays a strategic role as a center and "big brother" in the Pacific region, influencing regional policymaking on this issue. This study aims to analyze Indonesia's strategy in influencing Fiji's policy on the Papua issue during the 2015–2024 period. To examine both the strategy and the dynamics of the issue, this research applies soft power theory and the concept of internationalization as analytical tools. The study employs a qualitative descriptive approach using a case study method. Data were collected through in-depth interviews with Indonesian government officials and an analysis of performance reports, official documents, journal articles, and academic publications. The findings indicate that Indonesia’s strategy in influencing Fiji’s policy on the internationalization of the Papua issue from 2015 to 2024 focuses on the "Pacific Elevation" policy to strengthen Indonesia’s position in the South Pacific region. Indonesia applies a soft power strategy through cultural diplomacy, political dialogue, and foreign policy initiatives. This strategy aligns with Fiji’s foreign policy principles of "Look North" and "Friends to All" which enable Fiji to maintain close relations with Indonesia. Fiji’s support is reflected in its consistent rejection of the Papua issue at the Melanesian Spearhead Group (MSG) and the Pacific Islands Forum (PIF), as well as its recognition of Indonesia as an associate member of the MSG at the 20th Summit in Honiara. Keywords: Indonesia, soft power, diplomacy, foreign policy, Fiji, internationalization, Papua.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial
300 Ilmu sosial > 304 Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
Program Studi: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit: 2308618166 . Digilib
Date Deposited: 06 May 2025 07:23
Terakhir diubah: 06 May 2025 07:23
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/86492

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir