IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN MATA AIR SUMBER AGUNG SEBAGAI KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN WISATA (Studi Wisata Mata Air Sumber Agung Pekon Margoyoso Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung)

FADEL, ALIEMSYAH DARMAWAN (2024) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN MATA AIR SUMBER AGUNG SEBAGAI KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN WISATA (Studi Wisata Mata Air Sumber Agung Pekon Margoyoso Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - Fadel Aliemsyah Darmawan.pdf

Download (16Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL - Fadel Aliemsyah Darmawan.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3646Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN - Fadel Aliemsyah Darmawan.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Desa memainkan peran penting dalam ekonomi nasional dan pembangunan. Desa wisata, yang memanfaatkan keindahan alam dan budaya lokal, menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Penelitian ini berfokus pada implementasi kebijakan pengelolaan Mata Air Sumber Agung sebagai kawasan lindung dan wisata di Pekon Margoyoso, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Menggunakan teori implementasi kebijakan Edwards III (1980), metode peneliti adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen pendukung. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dengan teori Edwards III (1980), yang mendasarkan 4 (empat) faktor dikatakan berhasil, menunjukan: Komunikasi: 1) Transmisi, yang kurang jelas teridentifikasi pada tahap implementasi Perde menjadi SOP, 2) Kejelasan, komunikasi terjadi dialog langsung dan pesan dalam hal operasional, informasi berhasil disampaikan dengan jelas dan cepat, 3) Konsitensi, berkelanjutannnya objek wisata tidak hanya didukung oleh saluran komunikasi yang berkelanjutan, tetapi juga oleh komunikasi konten yang mendalam dan terperinci, dari berbagai pihak. Selanjutnya peneliti menemukan: Sumber Daya: 1) Sumber Daya Manusia, implementasi pengelolaan objek wisata mata air Sumber Agung menghadapi kendala signifikan dalam hal pengembangan sumber daya manusia, 2) Sumber Daya Anggaran, kekurangan dalam finansial untuk pengembangan sarana dan prasarana tetap menjadi kendala utama, 3) Sumber Daya Peralatan, beberapa fasilitas dasar yang telah tersedia di objek wisata mata air Sumber Agung, masih ada banyak aspek infrastruktur yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, 4) Sumber Daya Kewenangan, pengelola yang tidak menerima SK resmi menghadapi ketidakpastian dan kurangnya legitimasi dalam menjalankan tugas mereka. Disposisi: 1) Pengangkatan Birokrasi, pembentukan pengelolaan objek wisata oleh Pemerintah Desa melalui BUMDes, 2) Insentif, insentif bagi pengelola terutama berbentuk upah harian, tetapi masih tergolong rendah. Terakhir adalah temuan Struktur Birokrasi: 1) Membuat Standard Operating Procedure (SOP), tugas dan tanggungjawab yang diikuti oleh pengelola, berpatokan langsung dengan Peraturan Pekon Margoyoso, Nomor: 141/001/56.07/2020, hal ini menajadi kelemahan karena tidak adanya SOP yang dibuat, 2) Melaksanakan Fragmentasi, penyebaran tanggungjawab pada tingkatan pengelola, beberapa jabatan tidak menjalankan fungsinya. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Edwards III (1980), komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S2-Magister Ilmu Administrasi
Pengguna Deposit: UPT . Siswanti
Date Deposited: 19 May 2025 03:06
Terakhir diubah: 19 May 2025 03:06
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87225

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir