PEMBUATAN BIOPELET DENGAN MESIN EXTRUDER BERBAHAN BAKU LIMBAH PENYULINGAN BUAH PALA

Haris , Sujatmiko (2024) PEMBUATAN BIOPELET DENGAN MESIN EXTRUDER BERBAHAN BAKU LIMBAH PENYULINGAN BUAH PALA. TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG .

[img]
Preview
File PDF
abstrak - Haris Sujatmiko.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img] File PDF
tanpa lampiran Haris Sujatmiko.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2933Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
tanpa pembahasan - Haris Sujatmiko.pdf

Download (2720Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Energi fosil yang semakin menipis, menyebabkan kenaikan harga jual bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan masyarakat global, menjadi sadar dan mempertimbangkan untuk menggunakan bahan bakar terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan limbah penyulingan buah pala menjadi biopelet dapat menjadi solusi untuk mengelola limbah dan menghasilkan bahan bakar alternatif. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan limbah penyulingan buah pala menjadi biopelet dengan campuran 0%, 3%, dan 5% tepung tapioka dengan menggunakan mesin extruder dengan kecepatan putaran mesin sebesar 1700 RPM dan 2800 RPM. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan komposisi campuran perekat, dan kecepatan putaran mesin untuk mendapatkan nilai kalor yang optimal. Bahan pada penelitian ini adalah limbah padat penyulingan buah pala dan tapioka sebagai perekat. Pembuatan biopelet menggunakan 2 perlakuan yaitu dengan 3 variasi campuran perekat (0 gram, 90 gram, 150gram) dan 2 variasi kecepatan putar mesin (1700 RPM dan 2800 RPM). Sedangkan alat yang digunakan yaitu mesin pencetak pelet, tachometer, neraca digital dan caloribomb. Hasil yang didapat dari pengujian nilai kalor pada penelitian ini yaitu sampel A 5,094.27 kal/g, Sampel B 5,603.14 kal/g, Sampel C 5,346.24 kal/g, Sampe D 5,604.85, Sampel E 5,789.10 kal/g, Sampel F 5,571.65. Maka dapat disimpulkan bahwa penambahan perekat dan kecepatan putaran mesin pada mesin extruder mempengaruhi hasil nilai kalor yang didapat. Kata Kunci : Biopelet, Mesin Extruder, Limbah penyulingan buah pala, Nilai Kalor Fossil energy is running low, causing an increase in the selling price of fossil fuels. This causes the global community to become aware and consider using renewable fuels which are more environmentally friendly. Utilizing nutmeg refining waste into biopellets can be a solution for managing waste and producing alternative fuel. This research focuses on utilizing nutmeg refining waste into biopellets with a mixture of 0%, 3% and 5% tapioca flour using an extruder machine with engine rotation speeds of 1700 RPM and 2800 RPM. The aim of this research is to determine the composition of the adhesive mixture and the engine rotation speed to obtain optimal heating value. The materials in this research were solid waste from nutmeg distillation and tapioca as adhesive. Making biopellets uses 2 treatments, namely 3 variations of adhesive mixture (0 gram, 90 grams, 150 grams) and 2 variations of machine rotation speed (1700 RPM and 2800 RPM). Meanwhile, the tools used are a pellet printing machine, tachometer, digital balance and caloribomb. The results obtained from testing the calorific value in this study were sample A 5,094.27 cal/g, Sample B 5,603.14 cal/g, Sample C 5,346.24 cal/g, Sample D 5,604.85, Sample E 5,789.10 cal/g, Sample F 5,571.65. So it can be concluded that the addition of adhesive and the engine rotation speed on the extruder machine affect the heating value obtained. Keywords: Biopellets, Extruder Machine, Nutmeg Refining Waste, Calorific Value

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: FAKULTAS TEKNIK (FT) > Prodi S1-Teknik Mesin
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 20 May 2025 06:56
Terakhir diubah: 20 May 2025 06:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87330

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir