INVENTARISASI JENIS IKAN HIU DAN PARI (SUBKELAS ELASMOBRANCHII) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

DITA , PUSPITA NINGTYAS (2025) INVENTARISASI JENIS IKAN HIU DAN PARI (SUBKELAS ELASMOBRANCHII) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KALIANDA, LAMPUNG SELATAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (173Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3057Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1829Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Ikan elasmobranchii saat ini sedang menghadapi masalah terhadap tinggi-nya laju kepunahan akibat pengambilan ikan berlebih yang dipicu oleh tingginya permintaan pasar akan daging dan kulit pari serta sirip hiu. Penangkapan yang dilakukan oleh nelayan cenderung tidak didasari oleh ketersediaan informasi dan data ilmiah mengenai status konservasi Elasmobranchii. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu menginventarisasi dan menganalisis status konservasi jenis ikan hiu dan pari (Subkelas Elasmobranchii) yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian dilakukan pada Maret - Mei 2022 dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan indentifikasi jenis ikan dan analisis status konservasi. Populasi hiu dan pari yang didaratkan di PPI Kalianda tergolong sangat rendah, hanya mencakup tiga spesies yaitu Carcharhinus amblyrhynchoides, Sphyrna lewini, dan Rhinoptera javanica dengan total hanya empat individu, mencerminkan kelangkaan spesies ini di perairan Teluk Lampung. Faktor penyebab rendahnya tangkapan di Kalianda meliputi keterbatasan jangkauan kapal (kurang dari 12 mil), penggunaan alat tangkap sederhana, frekuensi pendaratan kapal yang rendah, serta kondisi ekosistem yang kian terdegradasi. Ketiga spesies yang tertangkap berstatus konservasi mengkhawatirkan menurut IUCN dua di antaranya hampir terancam punah (Near Threatened) dan satu rentan (Vulnerable) dan S. lewini juga tercatat dalam CITES Apendiks II. Sebagai predator puncak, penurunan populasi hiu dan pari dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut secara signifikan, meningkatkan risiko krisis populasi spesies lain, menurunkan keanekaragaman hayati, dan berdampak negatif pada ketahanan pangan serta kehidupan nelayan kecil. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi dan pengelolaan terpadu berbasis ekosistem untuk menjaga keberlanjutan populasi hiu dan pari di Indonesia. Kata kunci: Hiu, Inventarisasi, Pari, Status Konservasi.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Sumberdaya Akuatik
Pengguna Deposit: 2308116363 . Digilib
Date Deposited: 27 May 2025 02:41
Terakhir diubah: 27 May 2025 02:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/87723

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir