RENDI, WULANGGENI (2025) PERAN PROGAM WASH IN HCF DALAM PENDAMPINGAN DAN MENDUKUNG PENYEDIAAN LAYANAN DISABILITAS DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf Download (30Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2033Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
4. LAMPIRAN.pdf Download (1912Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan lingkungan yang layak di Puskesmas sangat penting untuk mendukung layanan kesehatan yang inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas. Menurut UNICEF Indonesia, 70% Puskesmas belum memenuhi standar WASH dari WHO dan Kementerian Kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, SNV Global Netherlands menjalankan program WASH in Health Care Facilities (WASH in HCF) sebagai program percontohan di lima Puskesmas di Kota Bandar Lampung. Program ini dilaksanakan oleh Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas Kedaton, dan organisasi penyandang disabilitas yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja). Penelitian ini bertujuan menganalisis peran program WASH in HCF dalam mendukung layanan inklusif bagi penyandang disabilitas di Puskesmas Kedaton. Fokus kajian meliputi pendampingan layanan disabilitas, peran pihak terkait, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan informan sanitarian Puskesmas Kedaton, direktur eksekutif YKWS, staf Dinas Kesehatan, ketua PPDI ( Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia ) Lampung, dan kelompok disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini membantu menyediakan air bersih, fasilitas sanitasi yang layak, serta edukasi kebersihan. Kolaborasi antar pihak sangat berperan dalam advokasi dan perencanaan fasilitas ramah disabilitas. Dukungan regulasi, komunitas disabilitas, dan kesesuaian dengan SDGs menjadi faktor pendukung, sementara hambatannya meliputi rendahnya kesadaran tenaga kesehatan, keterbatasan anggaran, dan kapasitas pelaksana. Penelitian menyimpulkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan strategi terstruktur penting untuk mewujudkan layanan Puskesmas yang inklusif. Kata Kunci: WASH in HCF, disabilitas, aksesibilitas, Puskesmas Kedaton, layanan inklusif.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 301 Sosiologi dan antropologi |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Sosiologi |
Pengguna Deposit: | 2301164686 . Digilib |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 08:17 |
Terakhir diubah: | 12 Jun 2025 08:17 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/88432 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |