ANNISA, DEWANTARI (2025) GEOPOLITIK NEGARA-NEGARA DI ASIA SELATAN DALAM STRUKTUR GEOPOLITIK BELT AND ROAD INITIATIVES (BRI) DAN INDO-PACIFIC STRATEGY (IPS)-AS, 2013–2023. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf Download (230Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1765Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Geopolitik Asia Selatan erat kaitannya dengan rivalitas antara India dan Pakistan. Namun, geopolitik kawasan ini mengalami pergeseran sejak munculnya Tiongkok sebagai raising power dan Belt and Road Initiative (BRI). BRI memicu inisiasi Indo-Pacific Strategy (IPS) oleh AS, sehingga Asia Selatan menjadi arena persaingan geopolitik AS dan Tiongkok. Rivalitas kedua kekuatan ini menciptakan dilema bagi negara-negara di kawasan dalam menentukan kebijakan luar negerinya. Melalui teori geopolitik yang dikemukakan oleh Colin Flint dan tiga konsep utamanya, geopolitical structures, geopolitical agents, dan geopolitical codes, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana negara-negara Asia Selatan mengorientasikan diri dan bertindak dalam BRI dan IPS. Melalui pendekatan kualitatif, teknik studi literatur dan content analysis, sumber data diperoleh dari laman resmi pemerintah negara, jurnal ilmiah, laporan think-tank, serta publikasi akademik. Data tersebut dianalisis dengan teknik kondensasi dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, negara-negara di Asia Selatan mengadopsi berbagai strategi dalam kerangka BRI dan IPS untuk menavigasi dan memperoleh keuntungan dari kompetisi geopolitik AS-Tiongkok. Pertama, meskipun lebih dekat dengan Tiongkok, Pakistan masih berupaya menjalin relasi dengan AS di atas persaingannya dengan India. Kedua, dibalik ketergantungannya dengan India, Bhutan berusaha menyelesaikan masalah dengan Tiongkok melalui jalur damai dan mengedepankan netralitasnya. Ketiga, India berupaya menyeimbangkan kekuatan terhadap Tiongkok. Keempat, bagi Afghanistan, Bangladesh, Maladewa, Nepal, dan Sri Lanka, codes mereka bersifat dinamis dan bergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, tetapi tetap berupaya mengambil keuntungan atas persaingan AS dan Tiongkok. BRI dan IPS bukan sekadar kebijakan ekonomi atau militer, tetapi telah berkembang menjadi struktur geopolitik yang mengatur dinamika geopolitik Asia Selatan. Negara-negara tersebut harus bertindak di dalam struktur dengan memperhitungkan posisi geopolitik aktor lainnya. Kata kunci: Asia Selatan, Belt and Road Initiative, geopolitik, Indo-Pacific Strategy.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2506977086 Digilib |
Date Deposited: | 21 Jun 2025 13:35 |
Terakhir diubah: | 21 Jun 2025 13:35 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/89369 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |