PEMBELAJARAN TARI BEDANA UNTUK SISWA TUNARUNGU PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SLB DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI

AULIA RESTIANA, PUTRI (2024) PEMBELAJARAN TARI BEDANA UNTUK SISWA TUNARUNGU PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SLB DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - Aulia Restiana.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Aulia Restiana.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMABAHASAN - Aulia Restiana.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan pembelajaran tari Bedana untuk siswa tunarungu pada kegiatan ekstrakurikuler di SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi guru ekstrakurikuler dan siswa tunarungu. Selain itu, data penelitian diperoleh dari dokumen-dokumen yang terkait berupa foto dan video dalam pelaksanaan proses pembelajaran tari Bedana siswa tunarungu di SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini berupa dokumen lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, dan lembar evaluasi pembelajaran. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran tari Bedana dari pertemuan pertama hingga keenam dituangkan dalam RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi. (2) pelaksanaan pembelajaran ragam gerak dilakukan dengan bertahap yaitu diawali gerak tahtim, lalu gerak khesek gantung, dilanjutkan gerak khesek injing, dan diakhiri gerak humbak moloh. (3) evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru berupa pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung sampai dengan selesai pada tiap pertemuan. Hasil evaluasi ditemukan bahwa siswa tunarungu cukup sulit dalam mengikuti ekstrakurikuler tari Bedana, diperoleh lima siswa yang sudah bisa mempraktikan ragam gerak dengan iringan musik dan sepuluh siswa yang belum antusias dalam mempraktikan gerak. (4) kendala yang ditemukan yaitu dibeberapa pertemuan siswa tidak tertarik dan tidak bisa dipaksakan untuk mengikuti ekstrakurikuler tari, serta siswa tunarungu terlihat kesulitan karna harus menyesuaikan antara gerakan dan iringan musik. Kata kunci: Tari Bedana, Siswa Tunarungu, Ekstrakurikuler This study aims to decipher the learning of Bedana dance for deaf students in extracurricular activities at SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi. This study uses a qualitative descriptive method. The data sources in this study include extracurricular teachers and deaf students. In addition, research data was obtained from related documents in the form of photos and videos in the implementation of the Bedana dance learning process for deaf students at SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi. The data collection techniques used are interviews, observations, and documentation. This research instrument is in the form of teacher activity observation sheets, student activity observation sheets, and learning evaluation sheets. The results of this study show that (1) the planning of Bedana dance learning from the first to the sixth meeting is outlined in the lesson plan with the demonstration learning method. (2) The implementation of learning a variety of movements is carried out in stages, namely starting with the tahtim movement, then the khesek gantung movement, followed by the khesek injing movement, and ending with the humbak moloh movement. (3) the evaluation of learning carried out by teachers in the form of observation of students during the learning process until the end of each meeting. The results of the evaluation found that deaf students were quite difficult to participate in the extracurricular dance of Bedana dance, obtained five students who could practice a variety of movements with musical accompaniment and ten students who were not enthusiastic about practicing movements. 4) The obstacles found were that in some meetings students were not interested and could not be forced to participate in dance extracurriculars, and deaf students looked difficult because they had to adjust between movements and musical accompaniment. Keywords: Bedana Dance, Deaf Students, Extracurricular

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
700 Seni, seni rupa, kesenian
Program Studi: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Seni Drama, dan Tari
Pengguna Deposit: UPT . Dito Nipati
Date Deposited: 09 Sep 2025 07:14
Terakhir diubah: 09 Sep 2025 07:14
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/90427

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir