ANALISIS KEBIJAKAN AGEC PADA INDUSTRI FAST FASHION DI PRANCIS DALAM MENANGGAPI OVERCONSUMPTION

KHARANIA LENADA , PUTRI (2025) ANALISIS KEBIJAKAN AGEC PADA INDUSTRI FAST FASHION DI PRANCIS DALAM MENANGGAPI OVERCONSUMPTION. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (231Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN.pdf Restricted to Hanya staf Download (1191Kb)
Preview	File PDF SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (1005Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Industri fast fashion menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan global karena mendorong overconsumption dan peningkatan limbah tekstil. Sebagai pusat mode dunia, Prancis merespons dengan kebijakan berbasis keberlanjutan melalui implementasi Undang-Undang Anti-Gaspillage pour une Économie Circulaire (AGEC). Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan AGEC oleh pemerintah Prancis dalam merespons overconsumption fast fashion periode 2020–2024 serta menelaah implementasi kebijakan tersebut dalam 5 dimensi teori keberlanjutan yaitu dimensi lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Analisis menggunakan teori keberlanjutan Fletcher dan konsep implementasi kebijakan lingkungan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur. Data diperoleh dari dokumen resmi, publikasi akademik, dan laporan lembaga, kemudian dianalisis menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana. Fokus penelitian diarahkan pada empat instrumen utama AGEC: larangan pemusnahan produk, kewajiban transparansi informasi, Extended Producer Responsibility (EPR), dan eco-modulation fees. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi AGEC berhasil membangun kerangka regulasi komprehensif dengan mendorong transparansi, tanggung jawab produsen, serta pelarangan pemusnahan barang tak terjual melalui koordinasi ADEME, Refashion, dan kementerian terkait. Kebijakan ini berkontribusi terhadap peningkatan daur ulang tekstil dan penciptaan lapangan kerja baru, serta memperkuat kesadaran sosial dan politik tentang pentingnya keberlanjutan. Namun, peningkatan konsumsi pakaian menunjukkan bahwa perubahan budaya konsumtif masyarakat masih menjadi tantangan utama menuju industri fashion yang benar-benar berkelanjutan. Kata kunci: Fast fashion, Kebijakan, Overconsumption, Prancis. The fast fashion industry poses a major challenge to global sustainability because it drives overconsumption and increases textile waste. As a global fashion hub, France has responded with sustainability-based policies through the implementation of the Anti-Gaspillage pour une Économie Circulaire (AGEC) Law. This study aims to analyze the French government's implementation of the AGEC policy in response to fast fashion overconsumption for the 2020–2024 period and examine its implementation within five dimensions of sustainability theory: environmental, economic, social, cultural, and political. The analysis utilizes Fletcher's sustainability theory and the concept of environmental policy implementation, using a descriptive qualitative approach through literature review. Data were obtained from official documents, academic publications, and institutional reports, then analyzed using the Miles, Huberman, and Saldana model. The research focuses on four main AGEC instruments: the ban on product destruction, information transparency obligations, Extended Producer Responsibility (EPR), and eco-modulation fees. The research results show that the implementation of AGEC has successfully established a comprehensive regulatory framework by promoting transparency, producer responsibility, and prohibiting the destruction of unsold goods through coordination between ADEME, Refashion, and relevant ministries. This policy has contributed to increased textile recycling and the creation of new jobs, as well as strengthening social and political awareness of the importance of sustainability. However, the increase in clothing consumption indicates that changing consumer culture remains a major challenge towards a truly sustainable fashion industry. Keywords: Fast fashion, France, Policies, Overconsumption.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 321 Sistem pemerintahan dan sistem negara 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 322 Hubungan negara dengan kelompok terorganisir dan anggotanya
Program Studi:	FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Hubungan Internasional
Pengguna Deposit:	2507582969 Digilib
Date Deposited:	20 Oct 2025 02:43
Terakhir diubah:	20 Oct 2025 02:43
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/91423

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir