ANALISIS NILAI PI'IL PESENGGIRI DALAM CERITA RAKYAT DAYANG RINDU LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SD

IRHAN , ADITYA (2025) ANALISIS NILAI PI'IL PESENGGIRI DALAM CERITA RAKYAT DAYANG RINDU LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SD. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK IND+ENG_IRHAN ADITYA - Way'ngarip Gamers.pdf

Download (159Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI TANPA LAMPIRAN_IRHAN ADITYA - Way'ngarip Gamers.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1594Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN_IRHAN ADITYA - Way'ngarip Gamers.pdf

Download (1226Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masalah dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelestarian kearifan lokal melalui pendidikan serta rendahnya pemanfaatan cerita rakyat Lampung sebagai bahan ajar kontekstual dan bermakna dalam pembelajaran sastra. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai Pi’il Pesenggiri dalam cerita rakyat Dayang Rindu karya Dian Anggraini dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah dasar. Nilai-nilai yang dikaji meliputi Juluk Adek (harga diri), Nemui Nyimah (keramahtamahan), Nengah Nyappur (bersosialisasi), dan Sakai Sambayan (gotong royong). Metode kualitatif deskriptif digunakan, yang melibatkan analisis teks, wawancara dengan kepala sekolah dan pendidik, observasi kelas, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Juluk Adek merupakan nilai yang paling dominan, diikuti oleh Nengah Nyappur, Sakai Sambayan, dan Nemui Nyimah. Nilai-nilai ini tercermin dalam tindakan tokoh dan dinamika cerita, yang kaya akan kearifan lokal. Observasi kelas juga menunjukkan bahwa nilai-nilai ini hadir dalam perilaku peserta didik, meskipun belum secara eksplisit diakui sebagai bagian dari budaya lokal. Penelitian ini merekomendasikan modul pengajaran berbasis cerita rakyat Dayang Rindu untuk peserta didik kelas IV dan V dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Kata kunci: cerita rakyat, dayang rindu, pi’il pesenggiri, pembelajaran sastra, sekolah dasar. This study was based on the importance of preserving local wisdom through education and the low utilization of Lampung folktales as contextual and meaningful teaching materials in literature learning. It aimed to describe the Pi’il Pesenggiri values in the folktale Dayang Rindu by Dian Anggraini and their implications for literature learning in elementary schools. The values examined included Juluk Adek (self-esteem), Nemui Nyimah (hospitality), Nengah Nyappur (socializing), and Sakai Sambayan (mutual cooperation). A descriptive qualitative method was used, involving text analysis, interviews with the principal and teachers, classroom observations, and documentation. The results showed that Juluk Adek was the most dominant value, followed by Nengah Nyappur, Sakai Sambayan, and Nemui Nyimah. These values were reflected in the characters’ actions and the story’s dynamics, which were rich in local wisdom. Classroom observations also indicated that these values were present in students’ behavior, although not yet explicitly recognized as part of local culture. This study recommended a teaching module based on the folktale Dayang Rindu for fourth and fifth grade students using the Problem-Based Learning (PBL) approach. Keywords: dayang rindu, elementary school, folklore, pi’il pesenggiri, literature learning.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan > 372 Pendidikan dasar
Program Studi: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) > Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Pengguna Deposit: UPT . Desi Zulfi Melasari
Date Deposited: 27 Oct 2025 03:22
Terakhir diubah: 27 Oct 2025 03:22
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92007

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir