KEKUATAN PEMBUKTIAN QR CODE SEBAGAI VISUALISASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK DAN DIGITAL DALAM DOKUMEN ELEKTRONIK

Yasmin , Nabila (2025) KEKUATAN PEMBUKTIAN QR CODE SEBAGAI VISUALISASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK DAN DIGITAL DALAM DOKUMEN ELEKTRONIK. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF 1. ABSTRAK -Yasmin Nabila.pdf Download (183Kb) | Preview
	File PDF 2. SKRIPSI FULL - Yasmin Nabila.pdf Restricted to Hanya staf Download (2546Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF 3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN - Yasmin Nabila.pdf Download (2466Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hukum pembuktian Indonesia berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal tersebut mendesak hukum untuk menghadapi dan melakukan penyesuaian kenyataan perkembangan yang terjadi. Perkembangan teknologi telah mendorong lahirnya ekonomi digital, termasuk dalam penggunaan tanda tangan elektronik (TTE) dan Tanda Tangan Digital (TTD) dalam bentuk QR code. Jenis tanda tangan tersebut semakin marak digunakan sehingga muncul pertanyaan bagaimana kekuatan pembuktian dari QR code sebagai visualisasi TTE dan TTD. Ada dua permasalahan yang dirumuskan, yakni: bagaimana pengaturan mengenai QR code sebagai visualisasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) di Indonesia?; dan bagaimana kekuatan pembuktian QR code sebagai visualisasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) dan Tanda Tangan Digital dalam dokumen elektronik di Indonesia? Jenis penelitian ini adalah normatif dengan tipe deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan diantaranya pendekatan perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yang menggunakan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Metode pengumpulan data yang diterapkan adalah studi kepustakaan. Teknik pengolahan data yang digunakan melalui tiga proses utama, yaitu editing, klasifikasi data, dan sistematisasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan pembuktian QR code sebagai visualisasi TTD lebih tinggi dibandingkan sebagai visualisasi TTE. Hal tersebut dikarenakan TTD memiliki fitur keamanan yaitu metode kriptografi dan verifikasi yang memenuhi syarat sahnya tanda tangan elektonik. Dengan terpenuhinya syarat tanda tangan elektronk yang sah makan TTD memiliki kekuatan hukum yang tinggi. Sementara itu, QR code sebagai visualisasi TTE tidak menjamin terdapatnya fitur keamanan, sehingga tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 11 UU ITE. Terlebih apabila TTE yang dibuat tidaktersertifikasi maka diperlukan pembuktian tambahan untuk mengetahui kekuatan hukum tanda tangan tersebut. Kata Kunci: Dokumen Elektronik, Tanda Tangan Digital, dan QR Code The development of technology has driven the birth of the digital economy, including in electronic financial transactions that require documents and electronic signatures (TTE). Electronic Signature is a form of statement of one's own will as a signatory that he agrees/wants a writing/document signed electronically. One form of TTE that is currently popular is in the form of a QR code. In this study, the researcher distinguishes the visualization of QR codes as Electronic Signatures (TTE) and Digital Signatures (TTD). This type of research is normative with a descriptive type. The problem approaches used include legislative and conceptual approaches. This study uses secondary data sources, which use primary, secondary, and tertiary legal materials. The data collection method applied is a literature study. Data processing techniques used through three main processes, namely editing, data classification, and discussion systematization. The results of the study show that the QR code as a visualization of a Digital Signature is safer than as a visualization of an Electronic Signature. This is because the TTD has security features, namely cryptographic and verification methods that meet the requirements for the validity of an electronic signature. By fulfilling the requirements for a valid electronic signature, the TTD has high legal force. Meanwhile, the QR code as a visualization of the TTE does not guarantee the presence of security features, so it does not meet the requirements as stipulated in Article 11 of the ITE Law. Moreover, if the TTE that is made is not certified, additional evidence is needed to determine the legal force of the signature. Keywords: Digital Signatures, Electronic Financial Transactions, and QR Codes

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Program Studi:	FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit:	UPT . Siswanti
Date Deposited:	30 Oct 2025 02:54
Terakhir diubah:	30 Oct 2025 02:54
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92366

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir