Arif , Muhtar (2025) STATUS KEBERLANJUTAN USAHA BUDI DAYA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei (BOONE, 1931) SEMI INTENSIF DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK - Arif Muhtar.pdf Download (4Mb) | Preview |
|
|
File PDF
TESIS FULL - Arif Muhtar.pdf Restricted to Hanya staf Download (3324Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN - Arif Muhtar.pdf Download (2852Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Budi daya udang vaname di wilayah Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu sektor usaha yang berkontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Desa Bandar Negeri di Kecamatan Labuhan Maringgai dan Desa Purworejo di Kecama- tan Pasir Sakti menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Tantangan yang dihada- pi di kedua wilayah tersebut yaitu terkait dengan adanya penurunan produktivitas akibat serangan penyakit, isu lingkungan, serta pencemaran. Penelitian ini ber- tujuan untuk menganalisis status keberlanjutan usaha budi daya udang vaname di kedua wilayah berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi ekologi, sosial, ekonomi, teknologi, dan kelembagaan. Penelitian dilaksanakan pada September-Desember 2024. Pengambilan data dilakukan dengan proses wawancara terhadap 35 orang petambak/desa. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan metode multidi- mensional scalling (MDS) dengan bantuan aplikasi Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan budi daya udang vaname di Kabupaten Lampung Timur dengan fokus kajian di Desa Bandar Negeri dan Desa Purworejo dikategorikan kurang berkelanjutan. Nilai indeks keberlanjutan Desa Bandar Negeri pada setiap dimensi yaitu: ekologi 33,09, sosial 54,90, ekonomi 33,75, teknologi 46 serta kelembagaan 34,55. Adapun nilai indeks keberlanjutan Desa Purworejo pada setiap dimensi yaitu: ekologi 26,40, sosial 26,58, ekonomi 22,42, teknologi 57,12, serta kelembagaan 29,82. Secara multidi- mensi kondisi budi daya di kedua desa penelitian termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan dengan rata-rata nilai indeks keberlanjutan sebesar 38,17 di Desa Bandar Negeri dan 31,21 untuk Desa Purworejo. Pengembangan sistem pen- golahan limbah serta monitoring budi daya udang perlu dilakukan untuk mengu- rangi tingkat serangan penyakit. Pengelolaan tambak berbasis ekosistem serta penerapan teknologi budi daya yang tepat guna perlu dilakukan untuk meningkat- kan status keberlanjutan usaha budi daya udang vaname di Kabupaten Lampung Timur. Kata kunci: Budi daya udang vaname, keberlanjutan, Lampung Timur, Rapfish Whiteleg shrimp aquaculture in East Lampung Regency is one of the business sectors that contributes to the community income. This research focuses on Ban- dar Negeri village in the Labuhan Maringgai subdistrict and Purworejo village in the Pasir Sakti subdistrict. Both areas face challenges related to declining produc- tivity due to disease outbreaks, environmental issues, and pollution. This study aims to analyze the sustainability of Whiteleg shrimp aquaculture in these areas based on five dimensions: ecological, social, economic, technological, and institu- tional. The research was conducted from September to December 2024. Data were collected through interviews with 35 farmers/villages. The data were analyzed us- ing multidimensional scaling (MDS) with the Rapfish (Rapid Appraisal for Fish- eries) application. The results showed that Whiteleg shrimp aquaculture activities in East Lampung Regency, with a focus on Bandar Negeri and Purworejo villages, were categorized as less sustainable. Bandar Negeri Village's sustainability index values in each dimension are: ecology 33.09; society 54.90; economy 33.75; tech- nology 46; and institutions 34.55. Purworejo Village's sustainability index values in each dimension are: ecology 26.40; social 26.58; economy 22.42; technology 57,12; and institutions 29.82. Multidimensionally, the condition of aquaculture in both villages is categorized as less sustainable, with average sustainability index values of 38.17 and 31.21, respectively. Developing waste treatment systems and monitoring shrimp aquaculture are necessary to reduce disease. Implementing ecosystem-based pond management and appropriate farming technology is neces- sary to improve the sustainability of Whiteleg shrimp aquaculture in East Lam- pung Regency. Keywords: East Lampung, Rapfish, sustainability, whiteleg shrimp aquaculture
| Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
|---|---|
| Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
| Program Studi: | FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S2 Magister Manajemen Wilayah Pesisir dan Laut |
| Pengguna Deposit: | UPT . Siswanti |
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 07:43 |
| Terakhir diubah: | 30 Oct 2025 07:43 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92420 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
