SKRINING SENYAWA AKTIF DAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii Blume) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Colletotrichum sp. PADA BUAH CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

Wulan Meri Susanti , - (2025) SKRINING SENYAWA AKTIF DAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii Blume) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Colletotrichum sp. PADA BUAH CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK - Wulan Meri Susanti.pdf Download (239Kb) | Preview
	File PDF FULL SKRIPSI TANPA LAMPIRAN - Wulan Meri Susanti.pdf Restricted to Hanya staf Download (1378Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF FULL SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN DAN LAMPIRAN - Wulan Meri Susanti.pdf Download (1115Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Cabai merah besar (Capsicum annuum L.) menjadi salah satu produk tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Penyakit yang sering menyerang buah cabai merah adalah antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum. Pengendalian penyakit antraknosa dengan fungisida sintetis dapat berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan fungisida nabati yang ramah lingkungan. Salah satu sumber fungisida nabati adalah daun kayu manis(Cinnamomum burmannii Blume). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa aktif dan efektivitas ekstrak etanol daun kayu manis dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2024 di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Rancangan penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 6 perlakuan konsentrasi ekstrak etanol daun kayu manis A (0%), B (2%), C (3.5%), D (5%), E (6.5%), dan F (8%) dengan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati berupa kandungan senyawa aktif ekstrak daun kayu manis, diameter koloni, zona hambat, kejadian penyakit, keparahan penyakit, dan susut bobot buah. Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf nyata 5% (α=5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kayu manis mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan fenol. Konsentrasi ekstrak 8% (F) paling efektif dalam menekan pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. pada pengujian secara in vitro maupun in vivo. Kata kunci: Antraknosa, Colletotrichum, Kayu manis, Senyawa Aktif Large red chili (Capsicum annuum L.) is one of the horticultural products that is widely consumed in Indonesia. The disease that often attacks red chili fruit is anthracnose caused by the Colletotrichum fungus. Controlling anthracnose disease with synthetic fungicides can have negative impacts on humans and the environment. An alternative that can be done is to utilize environmentally friendly plant fungicides. One source of plant fungicides is cinnamon leaves (Cinnamomum burmannii Blume). This study aims to determine the active compounds and effectiveness of cinnamon leaf ethanol extract in inhibiting the growth of Colletotrichum sp. fungi in vitro and in vivo. The study was conducted from June to August 2024 at the Botany Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung. The research design used a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments of cinnamon leaf ethanol extract concentrations A (0%), B (2%), C (3.5%), D (5%), E (6.5%), and F (8%) with 4 replications. The parameters observed were the content of active compounds of cinnamon leaf extract, colony diameter, inhibition zone, disease incidence, disease severity, and fruit weight loss. Data analysis used ANOVA and continued with Tukey's test at a significance level of 5% (α = 5%). The results showed that the ethanol extract of cinnamon leaves contained alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and phenols. The extract concentration of 8% (F) was the most effective in suppressing the growth of Colletotrichum sp. in in vitro and in vivo tests. Key words: Anthracnose, Colletotrichum, Cinnamon, Active Compounds

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
Program Studi:	FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S1 Biologi Terapan
Pengguna Deposit:	UPT . Ery Elyasari
Date Deposited:	03 Nov 2025 07:58
Terakhir diubah:	03 Nov 2025 07:58
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92645

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir