TOKSISITAS TIGA ISOLAT Bacillus thuringiensis TERHADAP LARVA INSTAR I, III, DAN V Spodoptera frugiperda

Yasmin , Fadia Hafizah (2025) TOKSISITAS TIGA ISOLAT Bacillus thuringiensis TERHADAP LARVA INSTAR I, III, DAN V Spodoptera frugiperda. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF 1. ABSTRAK-ABSTRACT - Yasmin Fadiah.pdf Download (14Kb) | Preview
	File PDF 2. SKRIPSI FULL - Yasmin Fadiah.pdf Restricted to Hanya staf Download (2414Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF 3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Yasmin Fadiah.pdf Download (1908Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Spodoptera frugiperda atau ulat grayak jagung merupakan salah satu hama utama pada tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari tiga isolat Bacillus thuringiensis (Bt1TBA4, Bt2TMA26, dan Bt5TB5) terhadap larva instar I, III dan V S. frugiperda. Larva berasal dari pertanaman jagung di Natar, Lampung Selatan. Larva S. frugiperda dipaparkan pada pakan daun jagung yang telah diperlakukan dengan berbagai konsentrasi B. thuringiensis. Pengamatan mortalitas dilakukan mulai hari kedua sampai ketujuh setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga isolat B. thuringiensis bersifat toksik terhadap larva S. frugiperda dan semakin tinggi instar larva dibutuhkan konsentrasi toksin yang semakin tinggi pula. Isolat Bt1TBA4 memiliki toksisitas lebih tinggi pada instar I, III dan V dibandingkan dua isolat lainnya. Nilai LC50 isolat Bt1TBA4 pada pengamatan tujuh hari setelah perlakuan untuk instar I, III, dan V berturut-turut adalah 10,254%, 26,880% dan 42,001%. Nilai LT50 menunjukkan semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mematikan larva semakin cepat. Kata kunci: Bacillus thuringiensis, Spodoptera frugiperda, Instar, Larva, Toksisitas The fall armyworm, Spodoptera frugiperda is one of the major pests in corn plants. This study aimed to determine the toxicity of three isolates of Bacillus thuringiensis (Bt1TBA4, Bt2TMA26, and Bt5TB5) against I, III, and V instar larvae of S. frugiperda. The larvae were collected from corn plantations in Natar, South Lampung. The S. frugiperda larvae were exposed to corn leaf feed that had been treated with various concentrations of B. thuringiensis. Mortality observations were carried out from the second to the seventh day after treatment. The results showed that the three isolates of B. thuringiensis were toxic to S. frugiperda larvae, and the higher the larval instar required higher toxin concentrations. The Bt1TBA4 isolate had higher toxicity against 1 st, 3rd, and 5th instar larvae compared to the other two isolates. The LC50 values of Bt1TBA4 isolate in seven days after treatment for the 1st, 3rd, and 5th instars were 10.254%, 26.880%, and 42.001%, respectively. The LT50 values indicated that the higher the concentration used, the faster the time needed to kill the larvae. Keywords: Bacillus thuringiensis, Spodoptera frugiperda, Instar, Larvae, Toxicity.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
Program Studi:	FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) > Prodi S1 Biologi
Pengguna Deposit:	UPT . Siswanti
Date Deposited:	06 Nov 2025 03:55
Terakhir diubah:	06 Nov 2025 03:55
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92758

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir