PEMBUNGAAN KEMBALI TANAMAN SPATIFILUM (Spathiphyllum wallisii Regel) DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN PUPUK MAJEMUK

Setya, Ningrum (2025) PEMBUNGAAN KEMBALI TANAMAN SPATIFILUM (Spathiphyllum wallisii Regel) DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN PUPUK MAJEMUK. PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF ABSTRAK - ABSTRACT_SETYA NINGRUM - Setya Ningrum (1).pdf Download (264Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL_SETYA NINGRUM - Setya Ningrum.pdf Restricted to Hanya staf Download (1778Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN_SETYA NINGRUM - Setya Ningrum.pdf Download (1666Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Spatifilum (Spathiphyllum wallisii Regel) termasuk tanaman hias pot yang dapat dijadikan sebagai dekorasi karena tampilannya yang menarik. Pengoptimalan untuk memastikan pertumbuhan dan pembungaan yang menarik, diperlukan aplikasi ZPT alami dari ekstrak bawang merah dan pemupukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang merah dan pupuk majemuk terhadap pembungaan kembali tanaman spatifilum. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, berlangsung dari Desember 2024 hingga April 2025. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial (3×2) dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama, yaitu M0: ekstrak bawang merah 0 g/L, M1: ekstrak bawang merah konsentrasi 150 g/L, dan M2: ekstrak bawang merah konsentrasi 300 g/L. Faktor kedua, yaitu P1: pupuk NPK (16:32:16) saja dan P2: pupuk NPK (16:32:16) dan pupuk daun Growmore (6:30:30). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah konsentrasi 300 g/L pada tanaman spatifilum dapat mempercepat waktu mekar bunga, memperlama masa pajang bunga, dan meningkatkan panjang mahkota bunga. Pemberian pupuk NPK (16:32:16) dan pupuk daun Growmore (6:30:30) meningkatkan penambahan jumlah daun, memperlama masa pajang bunga, dan meningkatkan panjang mahkota bunga. Terdapat interaksi antara ekstrak bawang merah dengan pupuk majemuk pada lebar mahkota bunga. Jika menggunakan pupuk NPK (16:32:16) saja maka perlu penambahan ekstrak bawang merah dengan konsentrasi 300 g/L, tetapi jika ditambah dengan pupuk NPK (16:32:16) dan pupuk daun Growmore (6:30:30) maka ekstrak bawang merah cukup dengan konsentrasi 150 g/L untuk menghasilkan lebar mahkota yang maksimum. Kata Kunci: Ekstrak Bawang Merah, Pembungaan, Pupuk Majemuk, Spatifilum (Spathiphyllum wallisii Regel), dan ZPT Spatiphyllum (Spathiphyllum wallisii Regel) is a potted ornamental plant that can be used as decoration due to its attractive appearance. Optimization to ensure attractive growth and flowering requires the application of natural plant growth regulators (PGRs) from shallot extract and fertilization. The objective of this study was to determine the effect of red onion extract and compound fertilizer application on the reblooming of spathiphyllum plants. The research was conducted at the Horticultural Greenhouse, Faculty of Agriculture, University of Lampung, from December 2024 to April 2025. The method used was a Randomized Block Design (RBD) factorial (3×2) with three replications. The first factor was M0: shallot extract at 0 g/L, M1: shallot extract at 150 g/L concentration, and M2: shallot extract at 300 g/L concentration. The second factor was P1: NPK fertilizer (16:32:16) alone and P2: NPK fertilizer (16:32:16) and Growmore leaf fertilizer (6:30:30). The results showed that applying shallot extract at a concentration of 300 g/L to spathiphyllum plants accelerated flowering time, prolonged the flowering period, and increased flower corolla length. The application of NPK fertilizer (16:32:16) and Growmore leaf fertilizer (6:30:30) increased the number of leaves, prolonged the flowering period, and increased the length of the flower petals. There is an interaction between shallot extract and compound fertilizer on the width of the flower crown. If only NPK fertilizer (16:32:16) is used, then shallot extract with a concentration of 300 g/L needs to be added, but if NPK fertilizer (16:32:16) and Growmore leaf fertilizer (6:30:30) are added, then shallot extract with a concentration of 150 g/L is sufficient to produce maximum corolla width. Keywords: Compound Fertilizer, Flowering, Shallot Extract, Spathiphyllum (Spathiphyllum wallisii Regel), and ZPT

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Agroteknologi
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	06 Nov 2025 03:55
Terakhir diubah:	06 Nov 2025 03:55
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92759

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir