PRILIA , RISTANTI (2025) IMPLEMENTASI INOVASI PROGRAM “GEBRAK TEGAS” DALAM PENANGANAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN TANGERANG. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK_TESIS - Prilia Ristanti_Wisma Nusantara 1 Bawah.pdf Download (131Kb) | Preview |
|
|
File PDF
TESIS TANPA LAMPIRAN - Prilia Ristanti_Wisma Nusantara 1 Bawah.pdf Restricted to Hanya staf Download (1468Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
TESIS TANPA PEMBAHASAN - Prilia Ristanti_Wisma Nusantara 1 Bawah.pdf Download (9Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Stunting merupakan masalah gizi kronis serius di Indonesia, termasuk Kabupaten Tangerang. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten Tangerang menginisiasi program inovatif "Gebrak Tegas" (Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Stunting) yang mengintegrasikan penanganan stunting dengan pengentasan kemiskinan ekstrem melalui kolaborasi lintas sektor. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif ini bertujuan menganalisis implementasi inovasi tersebut berdasarkan enam karakteristik evaluasi kebijakan William N. Dunn yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya melalui wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa implementasi program "Gebrak Tegas" telah terlaksana dengan capaian pada efektivitas program dibuktikan dengan prevalensi stunting menurun dari 26,4% (2023) menjadi 20,9% (Mei 2025), didukung aplikasi Gebrak Tegas Mobile (GTM) dan peran aktif Kader PKK, efisiensi program dalam mengoptimalkan sumber daya dan anggaran OPD serta jaringan Kader PKK, meminimalkan duplikasi, kecukupan dalam intervensi komprehensif mencakup gizi, sanitasi, dan pemberdayaan ekonomi, relevan dengan akar masalah stunting. Responsivitas program tinggi dalam menyesuaikan edukasi dan menerima umpan balik dari masyarakat melalui Kader PKK serta ketepatan program relevan karena memadukan penanganan stunting dengan kemiskinan ekstrem sebagai akar masalah multifaktorial. Namun, adanya tantangan pada aspek pemerataan yaitu jangkauan program luas di seluruh wilayah, sementara kualitas layanan di daerah terpencil masih memerlukan perhatian. Faktor pendukung meliputi komitmen pimpinan daerah, sinergi lintas sektor, pemanfaatan teknologi digital, dan peran aktif Kader PKK. Faktor penghambat mencakup koordinasi lintas sektor yang belum optimal, rendahnya pemahaman dan partisipasi masyarakat, keterbatasan kapasitas kader, serta kendala geografis dan infrastruktur dasar. Kata Kunci : Gebrak Tegas, Implementasi, Inovasi Program, Stunting, Kabupaten Tangerang Stunting is a serious malnutrition problem in Indonesia, including Tangerang Regency. To address this issue, the Tangerang Regency Government has initiated an innovative program called “Gebrak Tegas” (Joint Movement to Overcome Extreme Poverty and Prevent Stunting), which integrates stunting prevention with extreme poverty alleviation through cross-sector collaboration. This qualitative descriptive research method aims to analyze the implementation of this innovation based on the six policy evaluation characteristics proposed by William N. Dunn: effectiveness, efficiency, adequacy, equity, responsiveness, and appropriateness. It also identifies supporting and hindering factors through interviews, documentation, and triangulation. Field findings indicate that the implementation of the “Gebrak Tegas” program has been successful, with program effectiveness demonstrated by a decrease in stunting prevalence from 26.4% (2023) to 20.9% (May 2025), supported by the Gebrak Tegas Mobile (GTM) application and the active role of PKK cadres. The program's efficiency in optimizing OPD resources and budgets, as well as the PKK cadre network, minimizes duplication. The program's sufficiency in comprehensive interventions covering nutrition, sanitation, and economic empowerment is relevant to the root causes of stunting. The program is responsive in adapting education and receiving feedback from the community through PKK cadres, and the program is relevant because it combines the handling of stunting with extreme poverty as the root of multifactorial problems. However, there are challenges in terms of equity, namely the program's wide reach across all regions, while the quality of services in remote areas still needs attention. Supporting factors include the commitment of local leaders, cross-sectoral synergy, the use of digital technology, and the active role of PKK cadres. Hindering factors include suboptimal cross-sectoral coordination, low community understanding and participation, limited cadre capacity, and geographical and basic infrastructure constraints. Keywords: Gebrak Tegas, Implementation, Program Innovation, Stunting, Tangerang Regency
| Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 321 Sistem pemerintahan dan sistem negara |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S2-Magister Ilmu Pemerintahan |
| Pengguna Deposit: | UPT . Siswanti |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 08:32 |
| Terakhir diubah: | 07 Nov 2025 08:32 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/92850 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
