Hanna, and , (2025) ANALISIS KRIMINOLOGIS KEJAHATAN SEKSUAL PADA ANAK DENGAN MODUS CHILD GROOMING (Studi Pada Polresta Bandar Lampung). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
SKRIPSI HANNA ABSTRAK_removed - Hanna.pdf Download (224Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI HANNA (ANALISIS KRIMINOLOGIS KEJAHATAN SEKSUAL PADA ANAK DENGAN MODUS CHILD GROOMING) FULL TANPA LAMPIRAN - Hanna.pdf Restricted to Hanya staf Download (2918Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI HANNA TANPA PEMBAHASAN - Hanna.pdf Download (2697Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Kejahatan seksual terhadap anak dengan modus child grooming telah menjadi salah satu permasalahan krusial di Indonesia. Terjadinya kasus kejahatan seksual pada anak dengan modus child grooming di Indonesia masih menjadi masalah yang harus segera di atasi dengan cepat dan efektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Faktor penyebab terjadinya kejahatan seksual pada anak dengan modus child grooming dan Upaya penanggulangan kejahatan seksual pada anak dengan modus child grooming. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Data yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder. Narasumber penelitian ini terdiri dari Penyidik Polresta Bandar Lampung, Dosen bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung dan Ahli Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Prosedur pengumpulan data dalam penulisan penelitian ini dengan cara studi kepustakaan dan lapangan. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor penyebab terjadinya kejahatan seksual child grooming menunjukkan bahwa kejahatan seksual pada anak dengan modus child grooming merupakan bentuk kejahatan terencana yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial dan individual. Faktor lingkungan sosial berperan besar dalam membentuk pola perilaku menyimpang, terutama ketika norma-norma menyimpang dianggap wajar dalam komunitas tertentu. Selain itu, kondisi sosial- ekonomi yang tidak stabil pelaku memanfaatkan ketimpangan sosial sebagai celah untuk melakukan manipulasi, bukan semata karena korban rentan, melainkan karena situasi tersebut memudahkan pelaku untuk bertindak tanpa terdeteksi. Lemahnya internalisasi nilai moral dan spiritual dalam diri pelaku turut menjadi pemicu, karena ketiadaan kontrol diri membuka ruang bagi dorongan menyimpang untuk diwujudkan dalam tindakan kriminal. Hanna Upaya penanggulangan kejahatan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Pendekatan penal yang dilakukan oleh pihak kepolisisan dengan mencakup penguatan aspek regulatif, dan optimalisasi penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), agar dapat secara eksplisit mengatur serta menjerat pelaku child grooming sejak tahap awal proses manipulasi. Di sisi lain, pendekatan non-penal yang dapat dilakukan oleh pihak kepolisian dan lembaga terkait meliputi peningkatan literasi digital bagi anak dan orang tua, penyuluhan serta edukasi mengenai bahaya child grooming, dan penguatan mekanisme pelaporan berbasis masyarakat agar deteksi dini terhadap kasus dapat dilakukan secara cepat dan responsif. Saran yang penulis berikan untuk penelitian ini adalah : Diharapkan regulasi undang-undang perlindungan anak dan undang-undang tindak kekerasan seksual (TPKS) dapat diterapkan dengan baik agar dapat secara eksplisit mengejerat pelaku child grooming. Kepolisian dan lembaga terkait dapat berkoloborasi dengan seluruh aspek masyarakat untuk menanggulangi kejahatan child grooming ini dan perlu adanya kampanye atau sosialisasi secara langsung kepada masyarakat dan juga anak mengenai kejahatan sesksual child grooming ini agar dapat lebih mengawas diri terhadap kejahatan yang sedang mengintai di sekitar kita. Kata Kunci : Kriminologi, Child Grooming, Kejahatan Seksual Anak. ABSTRACT Sexual crimes against children using the child grooming modus operandi have become one of the most pressing issues in Indonesia. The occurrence of such crimes continues to pose a serious problem that must be addressed promptly and effectively. This research focuses on two main problems: the factors that contribute to the occurrence of child sexual abuse through child grooming, and the efforts to combat such crimes. This study employs a normative-juridical and socio-juridical approach. The data used consist of both primary and secondary sources. Informants in this research include investigators from the Bandar Lampung City Police, lecturers from the Criminal Law Department at the Faculty of Law, University of Lampung, and criminology experts from the Faculty of Social and Political Sciences, University of Lampung. Data collection methods involved both literature review and field research, while data analysis was conducted using qualitative analysis techniques. The findings reveal that child sexual abuse through child grooming constitutes a form of premeditated crime influenced by various social and individual factors. Social environmental factors play a significant role in shaping deviant behavioral patterns, particularly when deviant norms are normalized within certain communities. Moreover, unstable socio-economic conditions are exploited by offenders who take advantage of social inequality—not merely due to the vulnerability of victims, but because such conditions enable perpetrators to operate undetected. The lack of internalized moral and spiritual values in the perpetrators also contributes to the crime, as the absence of self-control allows deviant impulses to manifest in criminal behavior. Efforts to combat this crime require a comprehensive and integrated approach. Penal measures by the police include strengthening regulatory aspects and optimizing the enforcement of the Law on Sexual Violence Crimes (The Law on Sexual Violence Crimes (TPKS)) to explicitly regulate and criminalize child grooming from the initial stages of manipulation. In addition, non-penal approaches by law enforcement and related institutions involve increasing digital literacy for children and parents, conducting public outreach and education on the Hanna dangers of child grooming, and enhancing community-based reporting mechanisms to enable early detection and rapid response. The recommendations proposed in this research include: the need for effective implementation of child protection laws and the Law on Sexual Violence Crimes (TPKS) to explicitly prosecute child grooming offenders; and the importance of collaboration between law enforcement, relevant agencies, and all sectors of society to address this crime. Public campaigns and direct socialization efforts are also necessary to raise awareness among both children and the general public, enabling them to be more vigilant against the threat of child grooming crimes in their surroundings. Keywords: Criminology, Child Grooming, Child Sexual Abuse.
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum |
| Program Studi: | FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum |
| Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
| Date Deposited: | 16 Nov 2025 06:26 |
| Terakhir diubah: | 16 Nov 2025 06:26 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93437 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
