Ni Wayan Puspa , Suci Nirmala (2025) MAKNA SIMBOLIK TRADISI NELU BULANIN DI DESA DHARMA AGUNG MATARAM (Studi Pada Masyarakat Etnik Bali di Desa Dharma Agung Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (73Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2541Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1201Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tradisi Nelu Bulanin merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Dharma Agung Mataram, tradisi ini dilaksanakan pada saat bayi sudah berumur 105 hari atau 3 bulan Bali yang bertujuan untuk menyambut serta membersihkan bayi beserta orang tuanya dari hal kotor yang dibawa sejak lahir. Berdasarkan fakta di lapangan, masih banyak masyarakat awam khususnya non-Hindu yang belum mengerti makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam pelaksanaan tradisi Nelu Bulanin dikarenakan minimnya literatur yang membahas hal tersebut dan terdapat perbedaan budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis penggunaan simbol dan makna simbolik tradisi Nelu Bulanin pada Etnik Bali di Desa Dharma Agung Mataram dalam konteks komunikasi transendental. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif teori interaksionisme simbolik Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna simbolik tradisi Nelu Bulanin dapat dianalisis melalui pikiran (mind) masyarakat etnik Bali dimulai dari rangkaian melukat dan meprayascita, kemudian melalui konsep diri (self) yang dimulai dari rangkaian bajang colong, mengikatkan karawista, persembahyangan bersama, natab banten jerimpen dan natab banten semaye, dan hubungan masyarakat (society) yang terlihat dari proses mengikatkan benang tridatu dan megibungan. Kesimpulannya, dalam konsep komunikasi transendental simbol yang digunakan berfungsi sebagai persembahan untuk meminta kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan makna simboliknya dapat dianalisis melalui teori interaksionisme simbolik yaitu mind, self dan society. Kata Kunci: Nelu Bulanin, Komunikasi Transendental, Interaksionisme Simbolik
| Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
|---|---|
| Subyek: | 300 Ilmu sosial |
| Program Studi: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Ilmu Komunikasi |
| Pengguna Deposit: | 2507649888 Digilib |
| Date Deposited: | 18 Nov 2025 06:56 |
| Terakhir diubah: | 18 Nov 2025 06:56 |
| URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93494 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |
