PERLINDUNGAN HAK CIPTA SENI GAMBAR SKETSA (Studi Putusan Nomor 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024)

AYRA FAUSTINE , MAISYHA (2025) PERLINDUNGAN HAK CIPTA SENI GAMBAR SKETSA (Studi Putusan Nomor 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG .

Preview	File PDF ABSTRAK - Aldi Pratama.pdf Download (512Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL - AYRA FAUSTINE MAISYHA .pdf Restricted to Hanya staf Download (1919Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - AYRA FAUSTINE MAISYHA .pdf Download (1599Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 telah mengatur dengan jelas mengenai jenis ciptaan. Sketsa atau gambar termasuk dilindungi dalam perlindungan hukum walaupun tidak secara harfiah disebutkan. (Alm.) Henk Ngantoeng merupakan Pemegang hak Cipta pada seni gambar sketsa “Tugu Selamat Datang” yang digunakan pada produk PT. Martina Berto Tbk tanpa seizin pemegang hak cipta. Oleh karena itu, ahli waris (Alm.) Henk Ngantoeng menggugat PT. Martina Berto Tbk. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dilakukan penelitian ini mengenai kesesuaian Putusan Nomor 465 K/Pdt.Sus- HKI/2024 jika dikaitkan dengan prinsip penggunaan wajar (fair use) dan akibat hukum terhadap para pihak atas pelanggaran hak cipta berdasarkan Putusan Nomor 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Penelitian deskriptif menjadi dasar dalam penulisan penelitian. Menggunakan pendekatan masalah dilakukan dengan judicial case study. Data yang digunakan adalah data sekunder sehingga pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi dokumen. Data yang diperoleh disusun secara sistematis melalui pemeriksaan data, rekonstruksi data dalam pengelolaan data. Analisis data kualitatif menguraikan data dalam bentuk kalimat yang teratur, logis, dan tidak tumpang tindih sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesesuaian Putusan Nomor 465 K/Pdt.Sus- HKI/2024 jika dikaitkan dengan prinsip penggunaan wajar (fair use) adalah hakim tidak mempertimbangkan kesesuaian terhadap doktrin fair use. Hal ini disebabkan oleh tujuan dan karakter penggunaan ciptaan yang bersifat komersial, substansi ciptaan yang digunakan tanpa izin, serta dampak ekonomi negatif terhadap pemegang hak cipta. Akibat hukum terhadap para pihak atas pelanggaran hak cipta adalah bagi penggugat (ahli waris Henk Ngantoeng), dapat mendaftarkan karya cipta dan harus dinyatakan sebagai pemegang sah hak cipta, serta mendapatkan hak ganti rugi. Bagi tergugat (PT. Martina Berto Tbk), putusan ini mewajibkan penarikan produk dan penghentian segala jenis promosi produk, dihapuskan pencacatan hak cipta yang tidak sah, dan membayar ganti rugi. Pihak ketiga, DJKI berpotensi membatalkan pendaftaran hak cipta yang tidak sah. Kata Kunci: Pelanggaran Hak cipta, Fair Use Doktrin, dan Gambar Sketsa The Copyright Law Number 28 of 2014 clearly regulates the types of works. Sketches or drawings are protected under legal protection even though they are not explicitly mentioned. The late Henk Ngantoeng was the copyright holder of the sketch art "Tugu Selamat Datang," which was used on PT. Martina Berto Tbk's products without the copyright holder's permission. Therefore, the heirs of the late Henk Ngantoeng sued PT. Martina Berto Tbk. Based on this, the purpose of this research is to examine the conformity of the Decision Number 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024 relates to the principle of fair use and the legal consequences for the parties regarding copyright infringement based on the Decision Number 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024. This research uses normative legal research methods. Descriptive research serves as the basis for writing the study. A judicial case study approach is used to address the problem. The data used are secondary data collected through library studies and document studies. The collected data is systematically organized through data review, data reconstruction, and data management. Qualitative data analysis describes the data in coherent, logical, and non-overlapping sentences, facilitating data interpretation and understanding of the analysis results. The research results show that the conformity of the Decision Number 465 K/Pdt.Sus-HKI/2024 with the fair use doctrine was not considered by the judge. This is due to the commercial nature and character of the work's use, the substance of the work used without permission, and the negative economic impact on the copyright holder. The legal consequences for the parties regarding copyright infringement are that the plaintiff (the heirs of Henk Ngantoeng) can register the work and must be declared as the legitimate copyright holder and receive compensation. For the defendant (PT. Martina Berto Tbk), the decision requires the withdrawal of products and cessation of all types of product promotion, the removal of unauthorized copyright registration, and the payment of compensation. The third party, DJKI, has the potential to cancel unauthorized copyright registrations. Keywords: Copyright Infringement, Fair Use Doctrine, Sketch Art

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 346 Hukum privat, hukum perdata
Program Studi:	FAKULTAS HUKUM (FH) > Prodi S1-Ilmu Hukum
Pengguna Deposit:	. . Yulianti
Date Deposited:	19 Nov 2025 05:49
Terakhir diubah:	19 Nov 2025 05:49
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93640

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir