PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI ENTOMOPATOGEN Bacillus thuringiensis TERHADAP MORTALITAS LARVA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) SECARA IN VITRO

Suci , Ramadhani (2025) PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI ENTOMOPATOGEN Bacillus thuringiensis TERHADAP MORTALITAS LARVA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) SECARA IN VITRO. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (73Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2527Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMABAHASAN.pdf Download (2526Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

The rhinoceros beetle (Oryctes rhinoceros L.) is a major pest of oil palm plantations, capable of reducing yield and causing the death of immature plants. An environmentally friendly alternative for pest control is the application of entomopathogenic bacteria Bacillus thuringiensis (Bt). This study aimed to determine the effect of Bt concentration on the mortality of O. rhinoceros larvae, as well as to identify the most efficient concentration, lethal concentration (LC50), and lethal time (LT50). The experiment consisted of six Bt treatments (0%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%) with four replications (a total of 480 larvae at instar stages 2-3). Observed variables included morphological changes, mortality rate, LC50, and LT50 values. The results showed that Bt significantly affected larval mortality. A concentration of 7% was found to be the most effective, resulting in 98,8% mortality at 14 days after application (DAA) and the shortest LT50 of 7 days. Treatments of 6% and 8% also resulted in 100% mortality at 20 DAA, but with longer LT50 values (9 days). Symptoms of infection were characterized by larval bodies becoming darkened, softened, and a foul odor. It is concluded that a 7% Bt concentration is the most efficient for controlling O. rhinoceros larvae in vitro, and has strong potential as a biological control agent to replace chemical insecticides. Keywords: Bacillus thuringiensis, concentration, mortality, Oryctes rhinoceros Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) merupakan hama utama kelapa sawit yang dapat menurunkan produksi hingga menyebabkan kematian pada tanaman belum menghasilkan. Alternatif pengendalian ramah lingkungan adalah penggunaan bakteri entomopatogen Bacillus thuringiensis (Bt). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi Bt terhadap mortalitas larva O. rhinoceros, menentukan konsentrasi efisien, konsentrasi letal (LC50), dan waktu letal (LT50). Penelitian ini terdiri atas enam perlakuan Bt (0%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%) dengan empat ulangan (total 480 larva instar 2-3). Variabel yang diamati adalah perubahan morfologi, mortalitas, nilai LC50, dan nilai LT50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bt berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva. Konsentrasi 7% paling efisien dengan mortalitas 98,8% pada 14 HSA dan LT50 tercepat yaitu 7 hari. Perlakuan 6% dan 8% juga mencapai mortalitas 100% pada 20 HSA namun LT50 lebih lama (9 hari). Gejala infeksi ditandai dengan tubuh larva menghitam, melunak, dan berbau busuk. Disimpulkan bahwa konsentrasi 7% Bt paling efisien dalam mengendalikan larva O. rhinoceros secara in vitro dan berpotensi sebagai agen pengendali hayati pengganti insektisida kimia. Kata kunci: Bacillus thuringiensis, konsentrasi, mortalitas, Oryctes rhinoceros

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S1 Proteksi Tanaman
Pengguna Deposit:	2507711631 Digilib
Date Deposited:	02 Dec 2025 02:15
Terakhir diubah:	02 Dec 2025 02:15
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93858

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir