PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) KELURAHAN SUMUR PUTRI KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN

SYAHARANI SHELLA , SALSABILA (2025) PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) KELURAHAN SUMUR PUTRI KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (233Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2373Kb) | Minta salinan
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1818Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kenakalan remaja di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan signifikan. Data Polresta Bandar Lampung mencatat 457 remaja diamankan karena tawuran pada 2022, dengan persentase meningkat dari 35% (2023) menjadi 47% (2024). AKP Irawan menjelaskan bahwa data statistik hanya mencakup kasus berat terpidana, sementara kenakalan ringan tidak tercatat, sehingga angka resmi tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, kemudian menyebarkan Google Form kepada 94 remaja usia 14-24 tahun di Kelurahan Sumur Putri. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan regresi linear sederhana. Hasil menunjukkan tingkat kenakalan responden: 57% sedang, 25% tinggi, dan 18% rendah, berdasarkan skor instrumen perilaku kenakalan remaja. Analisis regresi linear sederhana menunjukkan lingkungan sosial berpengaruh positif terhadap kenakalan remaja (β = 0,556; t = 6,420; p = 0,000), mengindikasikan hubungan positif sedang. Temuan ini mendukung teori kontrol sosial bahwa lemahnya ikatan sosial meningkatkan risiko kenakalan remaja. Penelitian ini menegaskan pentingnya ikatan dan kontrol sosial dalam lingkungan untuk mempengaruhi perilaku individu. Kata kunci: Lingkungan sosial, kenakalan remaja Juvenile Delinquency in Bandar Lampung City shows a significant increase. Police data indicate 457 teenagers were secured for brawls in 2022, with percentages rising from 35% in 2023 to 47% in 2024. AKP Irawan noted that official statistics only document serious cases, while minor delinquency remains unrecorded, indicating underreporting of actual figures. This quantitative study employs descriptive methods with data collected via Google Form from 94 teenagers aged 14-24 in Sumur Putri Subdistrict, analyzed using descriptive statistics and simple linear regression. Results show delinquency levels among respondents: 57% moderate, 25% high, and 18% low, determined by total scores on the delinquency behavior instrument. Simple linear regression reveals that social environment positively affects adolescent delinquency (β = 0.556; t = 6.420; p = 0.000), indicating a moderate positive relationship. These findings support social control theory, demonstrating that weak social bonds increase delinquency risk. These findings support the social control theory that weak social bonds increase the risk of Juvenile Delinquency. This study emphasizes the importance of social bonds and control in the environment to influence individual behavior. Keywords: Social Environment, Juvenile Delinquency

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	300 Ilmu sosial > 301 Sosiologi dan antropologi
Program Studi:	FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) > Prodi S1-Sosiologi
Pengguna Deposit:	2507757536 Digilib
Date Deposited:	02 Dec 2025 08:34
Terakhir diubah:	02 Dec 2025 08:34
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/93888

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir