KINERJA DAN SKENARIO KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN AGRIBISNIS LADA DI PROVINSI LAMPUNG

ELVIRA, UMIHANNI (2025) KINERJA DAN SKENARIO KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN AGRIBISNIS LADA DI PROVINSI LAMPUNG. [Disertasi]

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (193Kb) | Preview
	File PDF DISERTASI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (14Mb) | Minta salinan
Preview	File PDF DISERTASI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (14Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis kinerja sistem agribisnis lada di Provinsi Lampung berdasarkan analisis kinerja subsistem sarana produksi, usaha tani, pengolahan, pemasaran dan rantai pasok, serta kelembagaan penunjang agribisnis; menganalisis tingkat keberlanjutan agribisnis lada; dan merumuskan skenario kebijakan keberlanjutan agribisnis lada di Provinsi lampung. Penelitian menggunakan metode survey, dengan pengambilan sampel mempertimbangkan sentra lada di wilayah barat, timur dan utara Provinsi Lampung dengan lokasi di tiga kabupaten sentra produksi lada, yaitu Tanggamus, Lampung Timur, dan Lampung Utara. Masing-masing kabupaten diambil quota sampel sebanyak 35 petani, sehingga diperoleh sampel keseluruhan sebanyak 105 petani. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan kesatu sampai dengan kelima yaitu analisis deskriptif kualitatif distribusi pupuk, analisis pendapatan usaha tani, analisis nilai tambah, analisis margin pemasaran, integrasi pasar, dan kinerja rantai pasok, serta analisis deskriptif kualitatif kinerja kelembagaan agribisnis. Selanjutnya untuk menjawab tujuan keenam menggunakan teknik ordinasi RapPepper melalui metode mutidimensional scaling (MDS) dan untuk tujuan ketujuh menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menyusun skenario kebijakan yang tepat dalam pengembangan agribisnis lada di Provinsi Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pupuk subsidi dan non subsidi memiliki saluran distribusi yaitu dari PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) - Distributor - Kios Setempat - Petani. Usaha tani lada yang dilakukan sudah menguntungkan karena memiliki nilai R/C lebih dari 1 (satu). Produk olahan lada yang dihasilkan adalah bubuk lada hitam kemasan, kopi lada, dan saus lada. Seluruh produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah lebih dari 0 (nol). Saluran pemasaran lada terdiri dari 4 saluran dan kinerja subsistem pemasaran berdasarkan nilai elastisitas transimisi harga yang kurang dari 1 mengindikasikan bahwa transmisi harga yang terbentuk antara pasar petani dengan pedagang lemah, sehingga struktur pasar yang terbentuk adalah pasar persaingan tidak sempurna. Kinerja subsistem pemasaran lada di Provinsi Lampung berdasarkan analisis rantai pasok sudah baik. Jasa layanan penunjang agribisnis lada pada subsistem hulu yaitu toko sarana produksi, lembaga keuangan dan kebijakan pemerintah. Pada subsistem on-farm terdiri dari lembaga penyuluhan, kelompok tani, gapoktan, dan lembaga penelitian, serta pada subsistem hilir terdiri dari koperasi, infrastruktur jalan, dan pasar. Tiga kabupaten penghasil lada terbesar di Provinsi Lampung memiliki kategori ”cukup berlanjut” berdasarkan dimensi keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan. Nilai indeks keberlanjutan keseluruhan dimensi sebesar 59,26. Skenario kebijakan yang berdampak pada peningkatan indeks keberlanjutan secara signifikan adalah skenario kebijakan dengan pendekatan peningkatan produktivitas, yaitu bantuan bibit sambung melada yang lebih tahan terhadap penyakit dan skenario kebijakan terpadu pengembangan agribisnis lada yang menggabungkan beberapa pendekatan hulu hilir. Kata Kunci: agribisnis lada, keberlanjutan, mutidimensional scaling (MDS) The purpose of this study was to synthesize the performance of the pepper agribusiness system in Lampung Province based on the analysis of the performance of the production facilities subsystem, the pepper farming subsystem, the pepper processing subsystem, the pepper marketing and supply chain subsystem, and the pepper agribusiness supporting institutional subsystem, analyze the level of sustainability of the pepper agribusiness, and formulate a Skenario Kebijakan of pepper agribusiness sustainability policy in Lampung Province. This research was conducted using the survey method. The location of the research was in the pepper production center districts in Lampung. Sampling in this study considers the agroecosystem of pepper producing areas, namely Western Agroecosystem, Eastern Agroecosystem and Northern Agroecosystem. Each of these regions was taken a quota sample of 35 farmers for each region, resulting in a total sample of 105 sample farmers. Qualitative descriptive analysis of fertilizer distribution to answer the first objective, the second objective analysis using farm income analysis, the third objective analysis using value-added analysis, the fourth objective analysis using marketing margins, market integration, and supply chain performance, the fifth objective analysis using qualitative descriptive related agribusiness institutional performance and the sixth objective using Rap-Pepper ordination technique through mutidimensional scaling (MDS) method. The results of this study are the distribution of fertilizers has a channel from PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) - Distributor - Local Kiosk - Farmer. The pepper farming business is profitable because it has an R/C value of more than 1. The processed pepper products produced are black pepper powder, pepper coffee, and pepper sauce. All products produced have added value of more than zero. The pepper marketing channel in Lampung Province consists of 4 channels. The performance of the marketing subsystem based on the value of price transmission elasticity which is less than 1 indicates that the price transmission of prices formed between farmers' markets and traders is weak so that the market structure formed is an imperfect competitive market. The performance of the marketing subsystem based on supply chain analysis that the performance of the pepper supply chain in Lampung has good performance. Pepper agribusiness support services are divided into support services in the upstream subsystem, namely production facilities stores, financial institutions and government policies. The on- farm subsystem consist of extension services, farmer groups, farmer group associations and research institutions, then the downstream subsystem consist of cooperatives, road infrastructure, and markets. The three largest pepperproducing districts in Lampung are categorized as “moderately sustainable” based on three dimensions of sustainability (economic, social and environmental) with the sustainability index value of 59,26. The policy scenario that significantly impacts the increase in sustainability index is the policy scenario with an approach to improve productivity, namely assistance with budded clove seedlings that are more resistant to disease and the integrated policy scenario for the development of clove agribusiness. Keywords: multidimensional scaling (MDS), pepper agribusiness, sustainability.

Jenis Karya Akhir:	Disertasi
Subyek:	600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi:	FAKULTAS PERTANIAN (FP) & PASCASERJANA > Prodi S3 Doktor Ilmu Pertanian
Pengguna Deposit:	2507890365 Digilib
Date Deposited:	23 Dec 2025 08:21
Terakhir diubah:	23 Dec 2025 08:21
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/94611

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir