0818011001, ARDIANSYAH (2012) PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DENGAN PEMBERIAN MADU DIBANDINGKAN DENGAN PEMBERIAN MUPIROSIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Digital Library.
|
File PDF
Cover.pdf Download (26Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Riwayat Hidup.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar isi.pdf Download (635Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar tabel.pdf Download (89Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar gambar.pdf Download (178Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab I ardian.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab II ardian.pdf Download (206Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab III ardian.pdf Download (75Kb) | Preview |
|
File PDF
Bab IV ardian.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (192Kb) |
||
File PDF
Bab V.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (5Kb) |
||
|
File PDF
Daftar Pustaka.pdf Download (22Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penggunaan madu sebagai obat berkhasiat saat ini yang sangat populer digunakan oleh masyarakat. Beberapa enzim yang dapat ditemukan dalam madu salah satunya adalah katalase. Dengan adanya enzim katalase ini memberikan madu kandungan antioksidan. Nutrisi yang terdapat pada madu meningkatkan substrat di lingkungan setempat sehingga mempercepat proses epitelisasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan gambaran histopatologi kulit tikus setelah pemberian madu selama 14 hari. Penelitian eksperimental dengan Post Test Only Controlled Group Design. Jumlah sampel 18 ekor tikus putih dibagi secara acak menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol (K1) hanya dibersihkan dengan aquades sedangkan kelompok K2 ( madu), K3 (kupirosin) diberi madu dan mupirosin secara topikal selama 14 hari. Sasaran yang akan diamati adalah perubahan ukuran luka bakar dan pertumbuhan epitelisasi pada kulit tikus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasio kesembuhan kulit secara histopatologis pada kelompok perlakuan K1, K2, K3 secara berturut-turut adalah 2.90±1.21, 4.26±0.63 dan 3.93±0.69 dengan nilai P=0,000 pada uji KruskalWallis. Pada analisis Mann-Whitney test nilai p pada tiap kelompok adalah : antara K1 dan K2 p=0.000 kemudian K1 dan K3 p=0.001, untuk uji kelompok K2 dan K3 p=0.222. Pada hasil uji klinis didapat rata-rata 50.70±15.28 pada K1, 94.48±6.07 pada K2 dan 74.45±7.05 pada K3. Pada uji ANOVA didapatkan p=0.000 dan dilanjutkan dengan uji post hoct lsd dengan nilai p=0.000 pada K1 terhadap K2 dan K3, sedangkan p=0.001 pada kelompok K1 dan K2 Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat kesembuhan luka bakar secara klinis dan histopatologis antara pemberian madu secara topikal dibandingkan dengan mupirosin pada tikus. Kata Kunci : Mupirosin, luka bakar dan madu.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | UPT . Neti Yuliawati |
Date Deposited: | 07 May 2015 01:51 |
Terakhir diubah: | 07 May 2015 01:51 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/9837 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |