PENGARUH PENAMBAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN KAPUR BARUS (NAPTHALENE) PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH TIPE KARBURATOR

Arif Ridwan, 0915021023 (2015) PENGARUH PENAMBAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN KAPUR BARUS (NAPTHALENE) PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH TIPE KARBURATOR. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (85Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
2. ABSTRACT.pdf

Download (133Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
3. COVER DALAM.pdf

Download (112Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
4. PERSETUJUAN.pdf

Download (146Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
5. PENGESAHAN.pdf

Download (119Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
6. PERNYATAAN PENULIS.pdf

Download (46Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
7. RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (72Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
8. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
9. MOTTO.pdf

Download (55Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
10. SANWACANA.pdf

Download (146Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
11. DAFTAR ISI.pdf

Download (90Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
12. DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (84Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
13. DAFTAR TABEL.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
14. BAB I.pdf

Download (95Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
15. BAB II.pdf

Download (299Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
16. BAB III.pdf

Download (562Kb) | Preview
[img] File PDF
17. BAB IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (353Kb)
[img]
Preview
File PDF
18. BAB V.pdf

Download (86Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
19. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (95Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
20. LAMPIRAN.pdf

Download (550Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Kapur barus (Napthalene) merupakan zat yang berbentuk keping kristal, mudah menguap dan menyublim serta tidak berwarna, umumnya berasal dari minyak bumi atau batu bara. Karena bentuk struktur kimia Napthalene serta sifat kearomatisan tersebut, maka Napthalene seperti halnya benzene mempunyai sifat anti-knocking yang baik. Oleh sebab itu penambahan Napthalene pada bensin akan meningkatkan mutu anti-knocking dari bensin tersebut. Pada penelitian ini menggunakan variasi penambahan kapur barus (Napthalene) sebanyak 1, 5, dan 10 butir (berat rata-rata 3,41 gram per butir) dalam 1 liter dan waktu pemeraman selama 0, 2, dan 4 jam. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan menggunakan sepeda motor 4-langkah tipe karburator merk Honda Supra X 125. Parameter yang diamati yaitu konsumsi bahan bakar pada jarak tempu 5 km dengan kecepatan konstan 5 km/jam, waktu akselerasi yang dibutuhkan dari kecepatan 0-80 km/jam dan 40-80 km/jam (dengan perpindahan gigi), konsumsi bahan bakar dalam keadaan stationer pada putaran mesin 1000, 3000, dan 5000 rpm, serta kadar emisi gas buang CO, HC, dan CO2. Pada penelitian ini, variasi penambahan kapur barus (Napthalene) terbaik yaitu sebanyak 1 butir dalam 1 liter. Pada pengujian berjalan efisiensi terbesar diperoleh pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 0 jam sebesar 2,55%. Pada uji stationer dapat diketahui bahwa efisiensi terbesar pada putaran 1000 rpm dengan penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 14,71%. Pada uji waktu akselerasi kecepatan 0-80 km/jam efisiensi terbesar diperoleh pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 3,59%, sedangkan waktu akselerasi kecepatan 40-80 km/jam efisiensi terbesar diperoleh pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 3,36%. Sedangkan pada uji emisi gas buang, penurunan gas CO terbesar terjadi pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 39,47% pada putaran 1000 rpm, dan penurunan gas HC terbesar terjadi pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 4 jam dengan efisiensi sebesar 46,52% pada putaran 5000 rpm. Sedangkan peningkatan kadar CO2 terbesar terjadi pada penggunaan bensin dengan penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 14,04% pada putaran 1000 rpm. Dari pengujian yang telah dilakukan, belum diperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu dilakukan pengujian ulang pada pengujian berjalan dengan penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 1, 2, dan 3 liter. Dari uji ulang yang dilakukan, diperoleh efisiensi terbesar pada penambahan kapur barus sebanyak 1 butir dalam 3 liter dengan waktu pemeraman 2 jam dengan efisiensi sebesar 8,5%. Kata kunci: Kapur barus (Napthalene), bensin, konsumsi bahan bakar, penambahan dan waktu pemeraman. Abstract Camphor (Napthalene) were substance that shaped pieces of crystals, volatile and sublimes and colorless, generally derived from petroleum or coal. Because the form of the chemical structure and properties aromatic of Napthalene, so Napthalene as well as benzene had character of a good anti-knocking. Therefore, the addition Napthalene on gasoline would increase the anti-knocking quality of the gasoline. The research was carried out with several variation of the addition of camphor (Napthalene) as much as 1, 5, and 10 crystals (average weight of crystal was 3.41 grams) in 1 liter gasoline and curing time for 0, 2, and 4 hours. In this study, tests were performed using a 4-stroke carburetor motorcycle with the brand Honda Supra X 125. The parameters observed that the fuel consumption of road test constantly with 50 km/h for 5 km, the acceleration from 0 km/h until 80 km/h, and from 40 km/h until 80 km/h (with gearshift), stationary at 1000, 3000, and 5000 rpm, and the exhaust emissions of CO, HC, and CO2. In this study, the best variation addition of camphor (Napthalene) by 1 crystal in 1 liter gasoline. On the road test, the best efficiency be obtained on the addition of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 0 hours had efficiency 2.55%. On tationary testing can be seen that the best efficiency at 1000 rpm with addition of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 2 hours had efficiency 14.71%. The acceleration from 0 km/h until 80 km/h, the best efficiency be obtained on the addition of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 2 hours had efficiency 3.59%, while the acceleration from 40 km/h until 80 km/h the best efficiency be obtained on the addition of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 2 hours had efficiency 3.36%. While the exhaust emission, the best reduction of CO occurs on the addit ion of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 2 hours had efficiency 39.47% at 1000 rpm, and the best reduction of HCoccurs on the addition of camphor as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 4 hours had efficiency 46.52% at 5000 rpm. While the best raise level of CO2 occurred on the addition of camphor as much as 1 crystal in 1 liter gasoline with curing time 2 hours had efficiency 14.04% at 1000 rpm. From the research had been done, the results hadn’t optimal. Therefore, re-tested on road test with addition of camphor as much as 1 crystal to 1, 2, and 3 liters gasoline. Of the re-test, the best efficiency be obtained on the addition of camphor as much as 1 crystal in 3 liters gasoline with the curing time 2 hours had efficiency 8.5%. Keywords : Camphor (Napthalene) , gasoline, fuel consumption, addition and curing time.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin
Pengguna Deposit: 2428438 . Digilib
Date Deposited: 23 Oct 2015 04:27
Terakhir diubah: 23 Oct 2015 04:27
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13876

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir