Reki Candra, 0814023035 (2014) ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN JAMUR TIRAM DENGAN CARA KONVENSIONAL DAN JARINGAN (Multi Level Marketing) DI PROVINSI LAMPUNG. Universitas Lampung, Fakultas Pertanian.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (91Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (179Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (167Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (92Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (53Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I .pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (107Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (80Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB V.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (795Kb) |
||
|
File PDF
BAB VI.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (17Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian bertujuan untuk : (1) menganalisis usahatani jamur tiram di Provinsi Lampung menguntungkan atau tidak, dan (2) untuk mengetahui perbedaan pendapatan jamur tiram dengan pemasaran konvensional dan jaringan yang dilalui analisis S-C-P. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja. Responden petani diambil secara sensus dan responden lembaga perantara pemasaran diambil dengan mengikuti alur pemasaran. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari-Agustus 2013, meliputi data primer dan data sekunder dengan analisis data pendapatan usahatani dan analisis data efisiensi sistem pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) usahatani jamur tiram di Provinsi Lampung menguntungkan bagi petani jamur tiram dengan R/C ratio atas biaya tunai sebesar 1,88 dan R/C ratio atas biaya total sebesar 1,25. (2) (a) Struktur pasar yang terbentuk pada pemasaran konvensional adalah oligopsoni, sedangkan pada pemasaran jaringan adalah oligopoli. (b) Perilaku pasar menunjukkan bahwa pembentukan harga ditentukan berdasarkan proses tawar menawar dan oleh petani untuk pemasaran jaringan. (c) Keragaan pasar menunjukkan bahwa pada saluran pemasaran konvensional terdapat empat saluran pemasaran, dengan rasio profit margin tidak merata. Pada pemasaran jaringan keuntungan dan biaya pemasaran jaringan dengan membentuk kelompok jaringan upline dan downline tidak merata, dan margin pemasaran jamur tiram cara jaringan tanpa membentuk kelompok jaringan upline dan downline tidak merata. Kata kunci : usahatani, jamur tiram, pemasaran konvensional, pemasaran jaringan ABSTRAK BAHASA INGGRIS The research aims to: (1) analyze the profitable of oyster mushroom farming in Lampung Province, and (2) analyze the revenue different of oyster mushroom marketing system between conventional and networks ways in Lampung Province. The research is conducted in Bandar Lampung and Metro City of Lampung Province. The location of this research are determined on purpose. Farmer respondents were taken by census method; while the respondents of marketing intermediaries by following the marketing channels. The data was collected from January to August 2013, included the primary and secondary data, and were analyzed by analysis of farming income and marketing system efficiency. The results showed that oyster mushroom farming in Lampung Province was profitable, for its farmers got R /C ratio of 1.88 over cash costs and R /C ratio of 1.25 on the total cost. The market structure was formed on conventional marketing oligopsonistic, while at network marketing was an oligopoly. The behavior of the market was indicated by the price formation process that was determined by farmer’s bargaining for network marketing. The market performance showed that the conventional marketing had four marketing channels, with uneven rasio profit margin. Similarly, the benefits and costs of network marketing was formed by the uneven upline and dowline groups, and oyster mushrooms marketing margin without forming network group upline and downline network was also uneven. Keywords: farming, oyster mushrooms, conventional marketing, network marketing
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Karya Karya Umum = 000 |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis |
Pengguna Deposit: | 714189 . Digilib |
Date Deposited: | 21 Aug 2014 07:32 |
Terakhir diubah: | 21 Aug 2014 07:32 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2995 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |