0616031013, Zakia Lubis (2010) STRATEGI KOMUNIKASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN BANJIR. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (113Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (151Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (192Kb) |
||
|
File PDF
BAB V OK.pdf Download (173Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB VI.pdf Download (91Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (3741b) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
judul.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
tabel wawancara cayooooooo......pdf Download (23Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Zakia Lubis.pdf Download (15Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Bencana banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Bencana banjir merupakan bencana rutin yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Di Bandar Lampung bencana banjir telah menjadi rutinitas, apalagi pada saat musim hujan. Hampir setiap sudut kota nyaris terkena dampak dari bencana banjir. Penyebab bencana banjir cukup banyak, yaitu curah hujan yang cukup tinggi, system drainase kota, berkurangnya luas bantaran sungai, berkurangnya daerah terbuka hijau, sampai kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan. Salah satu badan atau lembaga yang menanggulangi bencana banjir tersebut adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung. Badan inilah yang bertugas mengkoordinir seluruh rangkaian kegiatan penanggulangan bencana. Kurang sigapnya pemerintah serta kurang terjalinnya komunikasi diantara masyarakat dengan pemerintah dalam penginformasian bahaya banjir sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya banjir tersebut. Sehingga penanggulangan bencana banjir di Bandar Lampung belum optimal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strategi komunikasi BPBD Provinsi Lampung dalam penanggulangan bencana banjir di Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan BPBD Provinsi penanggulangan bencana banjir di Bandar Lampung. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan yaitu melalui tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap kesimpulan data (verifikasi data). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan adalah berupa kegiatan sosialisasi atau pelatihan penanggulangan bencana banjir kepada masyarakat yang tinggal di derah rawan banjir. Sosialisasi ini hanya melibatkan perwakilan dari BPBD tingkat Kabupaten/Kota dan key persons yang ada diwilayah tersebut, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat desa sebagai komunikator dalam proses penyampaian pesan penanggulangan bencana banjir ke masyarakat di daerah rawan bencana tersebut.. Kegiatan tersebut juga didukung oleh adanya pembuatan brosur, pamflet, poster, billboard peta daerah rawan dan jalur evakuasi, pemasangan rambu-rambu, dan pengadaan EWS (Early Warning Sistem). Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan oleh pemerintah, BPBD Provinsi Lampung hanya bertanggung jawab pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana banjir di lingkungan provinsi saja. Artinya untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi selanjutnya atau kegiatan sosialisasi di daerah kabupaten/kota telah menjadi tanggung jawab dari BPBD masing-masing Kabupaten/Kota. Hubungan kerja antara BPBD Provinsi dengan BPBD Kabupaten/Kota bersifat memfasilitasi/koordinasi dan pada saat penanganan darurat bencana BPBD Provinsi cepat melaksanakan fungsi komando, koordinasi, dan pelaksana. Abstract Flood is an overflow of an expanse of water that submerges land. Catastrophic floods was occurred regularly in most parts of Indonesia. In Bandar Lampung floods have become routine, especially during the rainy season. Almost in every part of the city was hit by the flood disasters and its impacts. There are a lot of causes of flooding, such as high rainfall, drainage system, decreasing of the area along the river, loss of green open area, even the bad habit of littering by the community. One of the institutions that cope with the flood disaster is the Regional Disaster Management Agency (BPBD) in Lampung Province. This institution is in charge of coordinating the entire chain of disaster management activities. The less responses of government and less intertwining of communication between society and government in informing the hazard of flood causing a lack of awareness about the dangers of flooding. Because of that the reduction of flood disaster in Bandar Lampung is not optimal. The problem of this research is how the communication's strategy of BPBD Lampung Province in managing the flood disaster in Bandar Lampung. The purpose of this research was to find out how communication strategies undertaken by BPBD Provincial to the reduction of flood disaster in Bandar Lampung. Data collecting technique that used in this research are depth interviews, observation, and study literature. Whereas the techniques used in data analysis is through data reduction stage, the stage of presenting data, and conclusion phases of data (data verification). Based on this research we concluded that the communication strategies used by the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Lampung Province in flood disaster management is a form of socialization or giving the flood disaster management training to the people who live in flood-prone areas. This socialization involves the key persons in the region, such as religious leaders, community leaders and village officials. In the implementation of this dissemination model using group communication, so that face to face can occur between people and the communicator, in this case is the BPBD party of Lampung Province. The event was also supported by the manufacture of brochures or leaflets, posters, the billboards of map vulnerable areas and evacuation route, the installation of signs, and provision of EWS (Early Warning System). Base on fundamental duty and function specified by government, BPBD Provinsi Float only holding responsible at execution of activity of socialization penanggulangan of floods disaster in just environment of provinsi. Its meaning for the execution of activity of socialization hereinafter or activity of socialization in Sub-province area / town have come to responsibility of BPBD is each SubProvince / town. Relation work between BPBD Provinsi with BPBD SubProvince / town have the character of facility / coordination and at the handling of disaster emergency of BPBD Provinsi quickly execute commando function, coordination, and executor.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | tik 12 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 07:08 |
Terakhir diubah: | 25 Jan 2016 07:08 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19678 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |