BIMA BAGUS PUTRANTO, 1517021086 (2019) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) TERHADAP BERAT DAN HISTOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus L) SETELAH DIINDUKSI ALOKSAN. Fakultas Matematika Ilmu Pengatahuan Alam, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (643Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1958Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1676Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penggunaan obat-obatan alami sudah digunakan dalam jangka waktu yang lama bahkan sudah menjadi salah satu budaya di dalam masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) yang memiliki senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai zat antioksidan dan menggunakan aloksan yang memiliki sifat diabetogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) terhadap berat dan struktur histologi ginjal mencit (Mus musculus L.) setelah diinduksi aloksan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2019 di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan dan 5 iii pengulangan. Dosis aloksan yang digunakan sebanyak 150 mg/kgbb dan dosis ekstrak etanol daun sukun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5,6 mg/BB/hari, P2 sebanyak 11,2 mg/BB/hari dan P3 sebanyak 22,4 mg/BB/hari, dalam suspensi pemberian sebesar 0,3 ml selama 35 hari. Data berat ginjal dianalisis menggunakan metode Analisis ANOVA dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%, sedangkan data struktur histologi ginjal mencit dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun sukun dan injeksi aloksan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat ginjal kanan maupun kiri, pemberian ekstrak daun sukun dosis 11,2 mg/BB/hari (P2) yang paling efektif dalam memperbaiki sel ginjal yang rusak akibat penginduksian aloksan. Dosis 5,6 mg/BB/hari dan dosis 22,4 mg/BB/hari tidak dapat memperbaiki sel ginjal yang telah rusak akibat pemberian aloksan, dosis 22,4 menyebabkan sel ginjal mencit menjadi rusak dan mengalami kecacatan yang sangat parah. Kata Kunci: Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg), hiperglikemia, ginjal, histologi ginjal, berat ginjal. Bima Bagus Putranto
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | UPT Anita Ekarini |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 05:03 |
Terakhir diubah: | 20 Apr 2022 06:45 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58380 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |