PENGARUH BARIUM SULFAT (BASO4) TERHADAP KETAHANAN AUS KOMPOSIT ABU TERBANG BATUBARA (FLY ASH) / PHENOLIC

TETEN BELIANTARA, 1515021043 (2021) PENGARUH BARIUM SULFAT (BASO4) TERHADAP KETAHANAN AUS KOMPOSIT ABU TERBANG BATUBARA (FLY ASH) / PHENOLIC. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT - Kak Dan (6).pdf

Download (167Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Kak Dan (8).pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2081Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Kak Dan (7).pdf

Download (1555Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Barium sulfat (BaSO4) adalah bahan pengisi (filler) yang mempunyai densitas tinggi, mampu meningkatkan kerapatan massa serta ketahanan pada temperatur tinggi dan juga dapat mengurangi tingkat keausan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh barium sulfat terhadap ketahanan aus komposit fly ash / phenolic dan mengetahui morfologi dan mekanisme kegagalan yang terjadi pada komposit dengan foto SEM. Komposit yang digunakan adalah jenis partikel dengan perbandingan phenolic resin 65% 60% 55% sebagai matriks fly ash 25% sebagai penguat dan BaSO4 5% 10% 15% sebagai bahan pengisi Pembuatan spesimen dilakukan dengan mencampur bahan komposit selama 20 menit lalu mencetak sambil dipanaskan pada temperatur 250oC selama 40 menit, selanjutnya dipanaskan menggunakan furnace selama 4 jam dengan temperatur 150oC. Pengujian spesimen menggunakan pengujian ketahanan aus ASTM G99 dan pengamatan patahan dengan foto SEM (scanning electron microscope) Hasil pengujian ketahanan aus variasi barium sulfat (BaSO4) sebesar 5% mendapatkan hasil rata-rata spesifik abrasi sebesar 14.6216 x 10-6 mm3/mm, 10% barium sulfat 12.2935 x 10-6mm3/mm, 15% barium sulfat 8.03973 x 10-6 mm3/mm. Kandungan 15% barium sulfat merupakan komposisi paling optimal karena nilai spesifik abrasi paling rendah dan pendistribusian partikel merata sehingga mampu menahan laju keausan dengan baik. Pengamatan foto SEM spesimen dengan nilai keausan tertinggi pada variasi barium sulfat 5% karena persentase barium sulfat sebagai pengisi yang sedikit sehingga phenolic dan fly ash tidak mengikat dengan sempurna ketika komposit mengalami beban gesekan partikel dari komposit lebih mudah terlepas. Pengamatan foto SEM spesimen dengan nilai keausan terendah pada kandungan 15% barium sulfat, dengan ini menunjukan bahwa variasi komposisi dari barium sulfat dapat mempengaruhi serta mengurangi nilai spesifik abrasinya sehingga ketahanan ausnya menjadi lebih meningkat. Kata Kunci : Komposit Partikel, Phenolic, Barium Sulfat (BaSO4), Abu terbang, spesifik abrasi, Kampas Rem Barium sulfate (BaSO4) is a filler that has a high density, is able to increase mass density and resistance at high temperatures and can also reduce wear rates. The purpose of this study was to determine the effect of barium sulfate on the wear resistance of fly ash/phenolic composites and to determine the morphology and failure mechanism of composites using SEM photos. The composite used is a type of particle with a ratio of 65% 60% 55% phenolic resin as a 25% fly ash matrix as a reinforcement and BaSO4 5% 10% 15% as a filler. temperature of 250oC for 40 minutes, then heated using a furnace for 4 hours at a temperature of 150oC. Testing the specimen using the ASTM G99 wear resistance test and observing the fracture with SEM (scanning electron microscope) photos. The results of the wear resistance test for variations in barium sulfate (BaSO4) of 5% get an average specific abrasion result of 14.6216 x 10-6 mm3/mm, 10 % barium sulfate 12.2935 x 10-6mm3/mm, 15% barium sulfate 803973 x 10-6 mm3/mm. The content of 15% barium sulfate is the most optimal composition because of the lowest specific value of abrasion and even distribution of particles so that it can withstand the wear rate well. Observation of SEM photos of specimens with the highest wear value at 5% barium sulfate variation because the percentage of barium sulfate as filler is small so that phenolic and fly ash do not bind perfectly when the composite is subjected to frictional loads, particles from the composite are more easily separated. Observation of the SEM photo of the specimen with the lowest wear value at 15% barium sulfate content, hereby shows that variations in the composition of barium sulfate can affect and reduce the specific value of abrasion so that the wear resistance is increased. Keywords: Particle Composite, Phenolic, Barium Sulfate (BaSO4), Flyash, Abrasion specifications, Brake Pads

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin
Pengguna Deposit: UPT . Meda Sulistiana
Date Deposited: 30 May 2022 04:55
Terakhir diubah: 30 May 2022 04:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62109

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir