I NENGAH SURATA, 1023011028 (2013) ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATA PELAJARAN FISIKA BERDASARKAN MODEL SIKLUS BELAJAR DAN PENALARAN FORMAL. Masters thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK. PDF.pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSETUJUAN. PDF.pdf Download (165Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENGESAHAN. PDF.pdf Download (162Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERNYATAAN. PDF.pdf Download (163Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.PDF.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTTO.PDF.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.PDF.pdf Download (35Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.PDF.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.PDF.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I. PDF.pdf Download (111Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II. PDF.pdf Download (280Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III. PDF.pdf Download (423Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.PDF.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (368Kb) |
||
|
File PDF
BAB V. PDF.pdf Download (71Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA. PDF.pdf Download (318Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tujuan penelitian, untuk mengetahui:(1) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih tinggi daripada model siklus belajar empiris-induktif, (2) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih tinggi daripada model siklus belajar empiris-induktif pada penalaran formal tinggi. (3) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih rendah daripada model siklus belajar empiris-induktif pada penalaran formal rendah. (4) ada interaksi antara model siklus belajar dengan penalaran formal terhadap kete-rampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian, kuasi eksperimen desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian, seluruh kelas X SMA Negeri 1 Way Jepara tahun pelajaran 2011/2012 224 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling memperoleh kelas eksperimen 32 siswa dan kelas kontrol 32 siswa. Kesimpulan: (1) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotetis-deduktif lebih tinggi daripada model siklus belajar empiris-induktif (Fhitung= 4.18 > Ftabel = 4.11),α = 0,05, db = 36. (2) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih tinggi daripada model siklus belajar empiris-induktif pada penalaran formal tinggi. (thitung = 2.91 > ttabel = 2.10 ), α = 0,05, df = 18. (3) keterampilan berpikir kritis siswa yang diberi model siklus belajar hipotesis-deduktif lebih rendah daripada model siklus belajar empiris-induktif pada penalaran formal rendah (thitung = – 0.56 < ttabel = 2.10), α = 0,05, df = 18. (4) ada interaksi secara signifikan antara model siklus belajar dengan penalaran formal terhadap keterampilan berpikir kritis siswa (Fhitung= 7.24 > Ftabel= 4.11), α = 0,05, db = 3. Kata kunci: berpikir kritis, siklus belajar, penalaran
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Magister Teknologi Pendidikan |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 13 Feb 2015 08:30 |
Terakhir diubah: | 13 Feb 2015 08:30 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6718 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |