FADILAH , KURNIASARI (2024) MEMPELAJARI PROSES PENGERINGAN KUNYIT (Curcuma domestica Val) DAN SIFAT FISIK TEPUNG YANG DIHASILKAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
Abstrak-Abstract.pdf Download (192Kb) | Preview |
|
File PDF
Skripsi Full.pdf Restricted to Hanya staf Download (1081Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan.pdf Download (753Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Saat ini kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi obat-obatan tradisional cukup tinggi, berdasarkan potensi yang ada, produk obat dapat dikembangkan secara luas adalah tanaman kunyit. Mulai dari kunyit yang disimpan dalam bentuk bubuk kering memiliki kandungan kurkumin yang lebih rendah dari kunyit segar yaitu mengandung 3-5% kurkumin. Oleh karena itu, penyimpanan kunyit dalam bentuk bubuk yang rendah kadar air merupakan salah satu cara untuk mempertahankan mutu kunyit. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan sebanyak tiga kali pengulangan, antara lain Pengeringan dengan alat menggunakan energi matahari, Pengeringan dengan alat menggunakan energi listrik, Pengeringan dengan alat menggunakan energi matahari dan energi listrik (hybrid), dan Pengeringan dengan penjemuran menggunakan tampah (sebagai kontrol). Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tepung kunyit yang dihasilkan berupa pengukuran warna, pengukuran kepadatan curah, pengukuran daya serap udara, pengukuran sudut tumpukan, dan pengukuran derajat kehalusan bahan. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, pengeringan menggunakan energi matahari dan listrik (hybrid) membutuhkan waktu 8 jam, selanjutnya diikuti dengan pengujian menggunakan energi listrik yang membutuhkan waktu 10 jam.Proses penepungan dilakukan dengan memblender kunyit yang telah dikerigkan selama 5 menit. Laju pengeringan dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu selama proses pengeringan maka semakin cepat laju pengeringan kunyit. Laju pengeringan pada pengeringan kunyit dengan energi matahari sebesar 10,01 kgH2O/jam, pengeringan dengan energi listri sebesar 10,42 kgH2O/jam, dan pengeringan dengan energi matahari dan listrik (hybrid) sebesar 9,99 kgH2O/jam. Suhu dan jenis perlakuan yang dilakukan selama proses pengeringan kunyit tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil tepung kunyit yang dihasilkan. Kata kunci: kunyit, pengeringan, hybrid, penepungan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | 2308696120 . Digilib |
Date Deposited: | 04 Apr 2024 03:50 |
Terakhir diubah: | 04 Apr 2024 03:50 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/79961 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |