KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) TOTAL PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) (LINNAEUS, 1758) BUDIDAYA DAN KORELASINYA DENGAN TUTUPAN LAHAN PESISIR DI PESISIR UTARA JAWA

Shakila , Amanda Putri (2024) KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) TOTAL PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) (LINNAEUS, 1758) BUDIDAYA DAN KORELASINYA DENGAN TUTUPAN LAHAN PESISIR DI PESISIR UTARA JAWA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (26Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3397Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (2286Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kerang hijau merupakan sumber daya perikanan bernilai ekonomis tinggi. Namun, keberadaan logam berat di perairan akibat pencemaran limbah daratan dapat mengancam keamanan konsumsi kerang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam berat timbal (Pb) total pada tubuh kerang hijau, mengetahui korelasi antara tutupan lahan pesisir dengan konsentrasi timbal (Pb) total pada kerang hijau, serta menganalisis batas maksimum konsumsi mingguan pada kerang hijau budidaya. Sampel tubuh kerang hijau dikumpulkan dari tiga lokasi, yaitu Perairan Karangantu (Banten), Perairan Muara Angke (DKI Jakarta), dan Perairan Ujungpangkah (Gresik). Konsentrasi logam berat timbal (Pb) total dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi timbal (Pb) total pada kerang hijau di Karangantu adalah 0,14 mg/kg, Muara Angke 0,76 mg/kg, sedangkan di Ujungpangkah tidak terdeteksi. Korelasi antara persentase tutupan lahan yang berpotensi sebagai sumber pencemar dengan konsentrasi Pb pada kerang hijau memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,996. Analisis batas konsumsi menunjukkan nilai Maximum Tolerable Intake (MTI) terkecil sebesar 1,013 kg/minggu dan terbesar 12,651 kg/minggu. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu konsentrasi timbal (pb) total pada kerang hijau dari ketiga lokasi masih berada di bawah batas cemaran yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 Tahun 2004 tentang Sistem Sanitasi Kekerangan Indonesia. Analisis korelasi menunjukkan hubungan positif antara persentase tutupan lahan pesisir yang berpotensi sebagai sumber pencemar dengan konsentrasi timbal (Pb) total pada kerang hijau. Kerang hijau dari ketiga lokasi penelitian masih aman dikonsumsi dengan batasan tertentu. Kata kunci: timbal, kerang hijau, tutupan lahan pesisir, Maximum Torelable Intake (MTI).

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Kelautan
Pengguna Deposit: 2308510605 . Digilib
Date Deposited: 18 Feb 2025 04:57
Terakhir diubah: 18 Feb 2025 04:57
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/84175

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir