I Ketut, Arya Pranata (2024) PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN DALAM PROSES QUENCHING PADA PEMBUATAN KACA TEMPERED DARI KACA BENING TERHADAP KETANGGUHAN BAHAN KACA. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK_I Ketut Arya Pranata - I Ketut Arya Pranata.pdf Download (212Kb) | Preview |
|
![]() |
File PDF
SKRIPSI FULL_I Ketut Arya Pranata(2015021011) - I Ketut Arya Pranata.pdf Restricted to Hanya staf Download (1325Kb) | Minta salinan |
|
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN_I Ketut Arya Pranata(2015021011) - I Ketut Arya Pranata.pdf Download (1197Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kaca merupakan suatu bahan yang padat, bening dan transparan (tembus pandang). Kaca memiliki sifat yang rapuh dan sangat keras. Kaca merupakan suatu bahan yang tergolong bahan anorganik, dibuat dengan cara meleburkan beberapa bahan dasar, kemudian bahan dasar dari hasil peleburan tersebut mengalami proses pemadatan dengan proses pendinginan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur pemanasan pada proses quenching terhadap kekuatan impak kaca tempered. Proses quenching diterapkan pada kaca pada tiga temperatur berbeda, yaitu 480°C, 565°C, dan 650°C, kemudian dilakukan pengujian impak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan impak seiring dengan peningkatan temperatur pemanasan. Pada kaca bening yang belum diberi perlakuan panas quenching menghasilkan rata-rata energi impak sebesar 2,20 joule, sedangkan pada spesimen yang telah diberi perlakuan perlakuan panas quenching dengan temperatur 480°C, 565°C, dan 650°C menghasilkan rata-rata energi impak secara berurutan sebesar 3,03 joule, 3,23 joule, dan 3,33 joule. Peningkatan kekuatan impak terbesar terjadi pada spesimen yang diberi perlakuan panas quenching temperatur 650°C yaitu mengalami peningkatan sebesar 51,36%. Penelitian ini menegaskan bahwa temperatur pemanasan memegang peranan dalam meningkatkan kekuatan impak kaca tempered. Kata Kuci: Kaca, Tempered, Quenching, Impak, Temperatur. Glass is a solid, clear and transparent material. Glass has fragile and very hard properties. Glass is a material classified as inorganic material, made by melting some basic ingredients, then the basic ingredients of the melting results undergo a solidification process with a cooling process. This study aims to determine the effect of heating temperature variations in the quenching process on the impact strength of tempered glass. The quenching process is applied to the glass at three different temperatures, namely 480°C, 565°C, and 650°C, then impact testing is carried out. The results showed an increase in impact strength as the heating temperature increased. Clear glass that has not been treated with quenching heat produces an average impact energy of 2.20 joules, while specimens that have been treated with quenching heat treatment with temperatures of 480°C, 565°C, and 650°C produce an average impact energy of 3.03 joules, 3.23 joules, and 3.33 joules, respectively. The largest increase in impact strength occurred in specimens treated with quenching heat at 650°C, which increased by 51.36%. This research confirms that heating temperature plays a role in increasing the impact strength of tempered glass. Keywords: Glass, Tempered, Quenching, Impact, Temperature.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | UPT . Siswanti |
Date Deposited: | 26 Mar 2025 02:49 |
Terakhir diubah: | 26 Mar 2025 02:49 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/85849 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Karya Akhir |